Panduan penggunaan Billing dan layanan internet dari
Sahabat Internet.
Sahabat Internet adalah layanan internet yang memberikan layanan terbaik untuk Anda.
Kategori
Cara Menggunakan Halaman Knowledge Base Ini
Umum01 Jan 2024
Direkomendasikan
Artikel ini menjelaskan cara membaca dan memanfaatkan halaman Knowledge Base (KB) di aplikasi ini secara berurutan, sehingga tim baru maupun existing dapat belajar penggunaan sistem dari awal sampai tahap lanjutan.
Urutan baca yang disarankan
- Mulai dari artikel gambaran umum dan langkah pertama:
- “Gambaran Umum Sistem dan Modul Utama”
- “Langkah Pertama Setelah Menggunakan Sistem”
- Lanjutkan ke pengelolaan pengguna dan data operasional:
- “Pengelolaan Pengguna Admin dan Hak Akses”
- “Pengelolaan Data Pelanggan di Halaman Pelanggan”
- “Prosedur Upgrade dan Downgrade Paket Pelanggan”
- “Alur Penanganan Pelanggan Isolir hingga Aktif Kembali”
- Setelah itu, dalami proses penagihan dan pembayaran:
- “Alur Lengkap Penagihan Bulanan Pelanggan”
- Artikel portal pelanggan dan cara membaca tagihan.
- Terakhir, pelajari modul tambahan seperti WhatsApp, hotspot, PPPoE, topologi jaringan, payment gateway, laporan, audit, dan Pro Edition sesuai kebutuhan perusahaan.
Cara menggunakan KB untuk training tim baru
- Berikan daftar artikel yang perlu dibaca hari pertama:
- Gambaran umum sistem.
- Langkah pertama setelah menggunakan sistem.
- Pengelolaan pengguna admin dan hak akses.
- Di hari-hari berikutnya, jadwalkan pembahasan per modul:
- Hari operasional: data pelanggan, penagihan, isolir dan aktif kembali.
- Hari jaringan: PPPoE, ODC/ODP, OLT/ONU, hotspot.
- Hari komunikasi: WhatsApp Scheduler, WhatsApp History, notifikasi.
- Hari keamanan dan lisensi: 2FA, audit, Pro Edition, lisensi.
- Minta setiap anggota tim mempraktikkan langkah yang tertulis di KB langsung di aplikasi (dengan data contoh) agar pemahaman tidak hanya teoritis.
Tips menggunakan KB untuk daily operation
- Jadikan artikel KB sebagai referensi standar:
- Saat bingung dengan alur penagihan, buka artikel “Alur Lengkap Penagihan Bulanan Pelanggan”.
- Saat ada gangguan internet, lihat “Penanganan Gangguan Internet Dasar”.
- Saat akan mengubah paket pelanggan, rujuk “Prosedur Upgrade dan Downgrade Paket Pelanggan”.
- Simpan tautan ke halaman KB di tempat yang mudah diakses (misalnya di bookmark browser atau di grup internal).
- Dorong tim untuk membaca ulang artikel ketika ada perubahan modul atau saat mendapatkan update versi aplikasi (changelog).
Menggunakan KB saat ada fitur baru
- Jika aplikasi menambahkan modul atau integrasi baru:
- Cari artikel dengan kategori atau judul yang sesuai di halaman KB.
- Baca dari bagian pengantar dulu, kemudian langkah teknisnya.
- Gunakan artikel “Membaca Changelog dan Informasi Lisensi” untuk memahami perubahan versi dan hak penggunaan fitur tambahan.
Dengan mengikuti urutan baca dan cara pemanfaatan di atas, Knowledge Base ini dapat menjadi panduan utama bagi perusahaan untuk memahami dan mengoperasikan aplikasi secara konsisten, tanpa bergantung pada satu orang saja.
Gambaran Umum Sistem dan Modul Utama
Umum01 Jan 2024
Direkomendasikan
Sistem ini adalah platform manajemen pelanggan dan penagihan untuk ISP (Internet Service Provider) yang membantu tim operasional mengelola pelanggan, layanan internet, dan pembayaran secara terstruktur.
Setiap perusahaan disimpan terpisah berdasarkan company_id. Halaman dan menu yang terlihat akan menyesuaikan dengan perusahaan yang aktif dan hak akses pengguna yang login. Data yang diolah di dalam sistem meliputi data pelanggan, paket layanan, tagihan, pembayaran, tiket support, hingga laporan dan analitik.
Modul utama yang tersedia di sistem:
1. Modul Pelanggan
Modul ini menyimpan data lengkap pelanggan, mulai dari identitas, alamat pemasangan, nomor kontak, hingga status layanan (aktif, isolir, putus). Dari modul ini admin dapat:
- Menambahkan pelanggan baru saat ada pemasangan baru.
- Mengubah data pelanggan jika ada perubahan identitas atau kontak.
- Melihat riwayat layanan dan keluhan pelanggan.
- Mengatur status layanan sesuai kondisi penagihan dan kebijakan perusahaan.
2. Modul Paket dan Layanan
Modul paket berisi daftar paket internet yang dijual, termasuk nama paket, kecepatan, harga, dan detail lain yang dibutuhkan. Modul ini digunakan ketika:
- Membuat pelanggan baru dan memilih paket yang digunakan.
- Menghitung nominal tagihan bulanan pelanggan.
- Mengelola perubahan paket akibat upgrade dan downgrade.
3. Modul Tagihan dan Pembayaran
Modul ini mengelola seluruh siklus penagihan bulanan. Di dalamnya admin dapat:
- Membuat tagihan untuk periode tertentu berdasarkan data pelanggan dan paket.
- Melihat status tagihan (belum bayar, sebagian, lunas).
- Mencatat setiap pembayaran yang masuk, lengkap dengan tanggal dan metode pembayaran.
- Memantau piutang dan pelanggan yang menunggak.
4. Modul Tiket dan Support
Jika modul tiket digunakan, setiap keluhan atau permintaan pelanggan dapat dicatat sebagai tiket. Fungsi modul ini:
- Mencatat keluhan dan permintaan tindakan teknis.
- Mengatur prioritas dan penugasan ke teknisi atau admin tertentu.
- Menyimpan riwayat penanganan sehingga setiap progres dapat ditelusuri.
5. Modul Notifikasi
Modul notifikasi menampilkan pemberitahuan singkat terkait aktivitas penting di dalam sistem. Contoh notifikasi:
- Tagihan jatuh tempo dan pelanggan yang belum membayar.
- Tiket baru yang masuk dari pelanggan.
- Perubahan status layanan pelanggan (misalnya isolir atau aktif kembali).
Notifikasi membantu tim fokus pada pekerjaan yang harus segera ditangani tanpa perlu membuka banyak menu.
6. Modul Laporan dan Analitik
Modul ini memberikan ringkasan data untuk kepentingan manajemen, seperti:
- Jumlah pelanggan aktif, pelanggan isolir, dan pelanggan putus.
- Total tagihan yang dibuat dan jumlah yang sudah dibayar.
- Pendapatan bulanan dan piutang yang masih tertahan.
Data ini dapat dibandingkan antar periode untuk melihat tren pertumbuhan pelanggan dan pendapatan.
Keterkaitan antar modul:
- Data paket dari modul Paket dipakai ketika membuat pelanggan dan membuat tagihan.
- Status pembayaran di modul Tagihan dapat mempengaruhi status layanan pelanggan.
- Perubahan penting akan muncul di modul Notifikasi agar tidak terlewat oleh tim.
Sebelum menggunakan sistem untuk operasional harian, pastikan:
- Data perusahaan sudah benar.
- Minimal satu admin utama memiliki hak akses penuh.
- Paket layanan dan skema harga sudah disiapkan.
Artikel ini memberikan gambaran besar sistem. Untuk panduan langkah demi langkah setelah mulai menggunakan sistem, lanjutkan ke artikel “Langkah Pertama Setelah Menggunakan Sistem”.
Langkah Pertama Setelah Menggunakan Sistem
Umum01 Jan 2024
Direkomendasikan
Artikel ini menjelaskan langkah awal yang disarankan setelah perusahaan mulai menggunakan sistem ini agar konfigurasi dasar rapi sebelum dipakai secara rutin.
Langkah 1 – Memastikan data perusahaan
Masuk sebagai superadmin atau admin utama, kemudian:
- Periksa nama perusahaan, alamat, dan deskripsi di menu pengaturan perusahaan.
- Pastikan timezone dan format tanggal sudah sesuai dengan Indonesia.
- Jika sistem mendukung informasi kontak resmi (email, nomor WhatsApp, dan lain-lain), isi dengan data yang valid karena dapat digunakan dalam pengingat dan komunikasi.
Langkah 2 – Membuat dan mengatur pengguna admin
Sebelum menginput data pelanggan secara massal, buat akun admin yang akan mengelola operasional harian:
- Buka menu pengguna atau admin.
- Tambahkan pengguna baru untuk staf billing, support, dan teknisi sesuai struktur organisasi.
- Pilih role yang tepat untuk setiap pengguna. Contoh:
- Role superadmin: akses penuh, hanya untuk pemilik atau penanggung jawab utama.
- Role admin_billing: fokus pada penagihan dan pembayaran.
- Role admin_support: fokus pada tiket dan komunikasi dengan pelanggan.
- Role viewer: hanya bisa melihat beberapa data tanpa hak mengubah.
Langkah 3 – Menyiapkan paket layanan
Paket layanan adalah dasar perhitungan tagihan. Langkah penyusunan:
- Buka menu Paket atau Paket Internet.
- Buat paket sesuai jenis layanan yang ditawarkan, misalnya:
- Paket 10 Mbps Rumah
- Paket 20 Mbps Rumah
- Paket 50 Mbps Bisnis
- Isi harga bulanan, kecepatan, dan detail lain yang dibutuhkan.
- Hindari penamaan paket yang mirip tetapi berbeda harga tanpa penjelasan, karena akan membingungkan admin dan pelanggan.
Langkah 4 – Menentukan kebijakan penagihan
Kebijakan penagihan akan sangat mempengaruhi alur kerja. Hal yang perlu ditentukan:
- Tanggal penagihan bulanan, misalnya setiap tanggal 1 atau berdasarkan tanggal aktivasi pelanggan.
- Batas waktu pembayaran sebelum pelanggan dianggap menunggak dan berpotensi diisolir.
- Mekanisme pengingat tagihan, apakah akan menggunakan notifikasi internal saja atau digabung dengan sistem pesan luar (misalnya WhatsApp gateway terpisah).
Langkah 5 – Uji coba dengan beberapa pelanggan contoh
Sebelum menginput ratusan pelanggan, lakukan uji coba:
- Tambahkan beberapa pelanggan contoh dengan paket yang berbeda.
- Buat tagihan bulanan untuk pelanggan contoh tersebut.
- Simulasikan pembayaran penuh dan pembayaran terlambat.
- Amati perubahan status tagihan dan status layanan pelanggan untuk memastikan logika sistem sesuai kebijakan perusahaan.
Langkah 6 – Uji alur isolir dan aktif kembali
Jika perusahaan menggunakan isolir sebagai sanksi menunggak:
- Tentukan kriteria kapan pelanggan akan diisolir, misalnya H+7 sejak jatuh tempo.
- Simulasikan pelanggan contoh yang tidak membayar sampai melewati batas tersebut.
- Jalankan proses isolir sesuai prosedur (manual dari admin atau otomatis jika ada integrasi dengan perangkat jaringan).
- Setelah itu catat pembayaran dan pastikan pelanggan dapat diaktifkan kembali dengan benar.
Langkah 7 – Sosialisasi ke seluruh tim
Setelah konfigurasi dasar dinilai sudah sesuai:
- Berikan akun ke setiap anggota tim dengan role yang tepat.
- Tunjukkan alur kerja yang akan mereka lakukan setiap hari, seperti:
- Admin billing: membuat tagihan, mencatat pembayaran, memantau piutang.
- Admin support: mencatat tiket, menindaklanjuti keluhan, dan menggunakan notifikasi.
- Teknisi: melihat detail pelanggan dan status layanan saat melakukan kunjungan lapangan.
- Kumpulkan masukan dari tim dan sesuaikan pengaturan bila diperlukan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan akan memiliki fondasi yang rapi dan minim kesalahan sebelum masuk ke penggunaan sistem dalam skala penuh.
Pengelolaan Pengguna Admin dan Hak Akses
Umum01 Jan 2024
Direkomendasikan
Artikel ini menjelaskan cara mengelola akun admin dan mengatur hak akses di dalam sistem agar keamanan data terjaga dan tugas setiap pengguna jelas.
Tujuan pengelolaan pengguna dan role:
- Membatasi akses hanya pada menu yang diperlukan sesuai tugas.
- Menghindari perubahan data penting oleh pengguna yang tidak berwenang.
- Mencatat aktivitas berdasarkan identitas pengguna sehingga proses audit lebih mudah.
Melihat daftar pengguna admin
Masuk sebagai superadmin atau admin dengan hak penuh, kemudian:
- Buka menu Pengguna atau Admin.
- Di halaman ini ditampilkan daftar akun admin yang sudah terdaftar, termasuk nama, username, role, dan status aktif atau nonaktif.
Menambahkan pengguna baru
Untuk menambah admin baru:
- Klik tombol untuk menambahkan pengguna baru.
- Isi data dasar seperti nama, username, password awal, dan kontak jika disediakan.
- Pilih role yang sesuai dengan tugas pengguna. Contoh pembagian:
- superadmin: mengelola hampir semua pengaturan, termasuk konfigurasi perusahaan.
- admin_billing: fokus pada tagihan, pembayaran, dan laporan penagihan.
- admin_support: fokus pada tiket support dan notifikasi.
- role lain yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
- Simpan data dan informasikan username serta password awal kepada pengguna tersebut, lalu minta untuk mengganti password setelah login pertama.
Mengatur hak akses per role
Jika sistem mendukung pengaturan hak akses per menu:
- Buka pengaturan role atau hak akses.
- Untuk setiap role, pilih menu apa saja yang boleh diakses. Contoh:
- Role admin_billing:
- Boleh melihat dan mengelola pelanggan.
- Boleh mengelola tagihan dan pembayaran.
- Boleh mengakses laporan penagihan.
- Role admin_support:
- Boleh melihat pelanggan.
- Boleh mengelola tiket dan melihat notifikasi.
- Tidak perlu akses penuh ke pengaturan penagihan.
- Simpan pengaturan kemudian uji dengan login sebagai user pada role tersebut untuk memastikan akses sudah sesuai.
Mengubah data pengguna
Jika ada perubahan data pengguna:
- Buka daftar pengguna dan pilih pengguna yang ingin diubah.
- Perbarui nama, kontak, role, atau reset password jika pengguna lupa.
- Hindari sering mengganti username karena akan menyulitkan ketika melacak log atau riwayat aktivitas.
Menonaktifkan akses pengguna
Jika seorang pengguna sudah tidak lagi bekerja di perusahaan atau tidak lagi membutuhkan akses:
- Ubah status pengguna menjadi nonaktif jika fitur ini tersedia.
- Langkah ini lebih aman dibanding menghapus pengguna karena riwayat aktivitas tetap tersimpan.
- Pastikan akun penting seperti superadmin tidak dipakai secara bersama-sama oleh banyak orang.
Praktik keamanan yang disarankan
- Gunakan password yang kuat dan tidak mudah ditebak.
- Hindari penggunaan satu akun untuk beberapa orang sekaligus.
- Secara berkala tinjau kembali daftar pengguna dan role yang digunakan.
- Jika sistem menyediakan fitur tambahan untuk edisi tertentu, pertimbangkan untuk memanfaatkan fitur keamanan ekstra sesuai lisensi yang dimiliki perusahaan.
Dengan pengelolaan pengguna dan hak akses yang baik, sistem menjadi lebih aman, lebih tertata, dan setiap tindakan dapat dipertanggungjawabkan.
Pengelolaan Data Pelanggan di Halaman Pelanggan
Operasional01 Jan 2024
Direkomendasikan
Halaman Pelanggan merupakan pusat pengelolaan seluruh data pelanggan yang terhubung dengan layanan internet dan penagihan. Data yang rapi di halaman ini akan sangat membantu tim billing, support, dan teknisi.
Bagian utama di Halaman Pelanggan:
1. Daftar pelanggan
Di halaman utama modul pelanggan, sistem menampilkan daftar pelanggan yang berisi informasi dasar seperti:
- Nama pelanggan dan ID pelanggan.
- Paket layanan yang digunakan.
- Status layanan (aktif, isolir, putus).
- Informasi kontak singkat seperti nomor telepon atau WhatsApp.
Gunakan kolom pencarian dan filter yang tersedia untuk mencari pelanggan berdasarkan nama, ID, alamat, atau status.
2. Form tambah pelanggan
Saat ada pemasangan baru, admin menggunakan form tambah pelanggan untuk menyimpan data awal. Informasi yang biasanya diisi:
- Data identitas pelanggan, seperti nama, nomor identitas jika diperlukan, dan informasi kontak.
- Alamat pemasangan layanan dan, jika perlu, titik koordinat untuk memudahkan teknisi.
- Paket internet yang dipilih pelanggan beserta harga bulanan.
- Tanggal aktivasi layanan yang nantinya menjadi dasar perhitungan penagihan.
3. Detail pelanggan
Ketika admin membuka satu pelanggan tertentu, akan tampil detail lengkap:
- Informasi profil pelanggan.
- Status layanan: aktif, isolir, atau putus berikut alasan atau catatan singkat.
- Riwayat tagihan dan pembayaran sehingga mudah mengecek tunggakan.
- Riwayat tiket keluhan jika modul tiket digunakan, termasuk progres penanganan.
Proses umum pengelolaan data pelanggan:
- Menambah pelanggan baru saat terjadi penjualan atau pemasangan baru.
- Memperbarui informasi kontak jika pelanggan mengganti nomor telepon atau alamat email.
- Mengubah paket jika pelanggan melakukan upgrade atau downgrade.
- Mengubah status pelanggan menjadi putus jika layanan benar-benar dihentikan sesuai prosedur perusahaan.
Tips menjaga kerapian data pelanggan:
- Gunakan format penulisan nama dan ID pelanggan yang konsisten di seluruh perusahaan.
- Pastikan nomor kontak selalu diperbarui karena sangat penting untuk pengingat tagihan dan koordinasi teknisi.
- Hindari menghapus data pelanggan yang sudah putus. Sebaiknya gunakan status khusus agar riwayat tetap tersimpan dan bisa digunakan untuk analisis.
- Gunakan kolom catatan untuk menyimpan informasi tambahan seperti kondisi lokasi pemasangan, kebiasaan pembayaran, atau kesepakatan khusus.
Hubungan dengan modul lain:
- Data pelanggan dimanfaatkan modul Tagihan untuk membuat tagihan bulanan.
- Status layanan pelanggan berkaitan dengan proses isolir dan aktivasi kembali.
- Informasi pelanggan digunakan di modul Tiket untuk mencatat keluhan dan tindakan yang pernah dilakukan.
Dengan pengelolaan data pelanggan yang baik, perusahaan akan lebih mudah menjaga kualitas layanan dan meminimalkan kesalahan penagihan maupun komunikasi.
Prosedur Upgrade dan Downgrade Paket Pelanggan
Operasional01 Jan 2024
Direkomendasikan
Upgrade dan downgrade paket adalah proses perubahan kecepatan atau harga layanan internet sesuai kebutuhan pelanggan. Prosedur yang tertata akan membantu menjaga konsistensi data dan menghindari kebingungan terkait tagihan.
Situasi umum yang sering terjadi:
- Upgrade paket ketika pelanggan merasa kecepatan internet saat ini kurang memadai.
- Downgrade paket ketika pelanggan ingin menekan biaya bulanan dengan menurunkan kecepatan.
Langkah 1 – Konfirmasi permintaan pelanggan
Sebelum mengubah data di sistem:
- Jelaskan perbedaan paket lama dan paket baru, termasuk kecepatan dan harga.
- Pastikan pelanggan memahami kapan perubahan paket mulai berlaku, apakah langsung atau pada awal periode tagihan berikutnya.
Langkah 2 – Memeriksa status tagihan dan pembayaran
Di halaman detail pelanggan:
- Periksa apakah masih ada tagihan yang belum dibayar.
- Untuk upgrade, sebaiknya pastikan pelanggan tidak memiliki tunggakan, kecuali kebijakan perusahaan mengizinkan pengecualian.
- Untuk downgrade, periksa apakah ada paket promo atau kontrak tertentu yang membatasi perubahan paket.
Langkah 3 – Mengubah paket di data pelanggan
Setelah langkah di atas disepakati:
- Buka form edit pelanggan.
- Ganti paket lama menjadi paket baru yang diinginkan.
- Tambahkan catatan mengenai waktu efektif perubahan paket dan alasan permintaan, misalnya: “Upgrade ke Paket 20 Mbps mulai tagihan bulan depan”.
Langkah 4 – Menyesuaikan penagihan
Penyesuaian penagihan bergantung pada kebijakan perusahaan:
- Jika perubahan berlaku di tengah periode:
- Bisa menggunakan perhitungan prorata jika tersedia, atau
- Menetapkan bahwa perubahan harga berlaku mulai bulan berikutnya.
- Jika perubahan berlaku mulai awal periode:
- Tagihan bulan berikutnya langsung menggunakan harga paket baru.
Pastikan admin billing memahami dan konsisten menjalankan kebijakan yang diberlakukan agar tidak terjadi perbedaan informasi kepada pelanggan.
Langkah 5 – Koordinasi dengan tim teknis atau jaringan
Jika perusahaan menggunakan perangkat jaringan seperti Mikrotik atau OLT:
- Beri tahu tim teknis bahwa ada pelanggan yang paketnya berubah.
- Sesuaikan konfigurasi bandwidth atau profil pelanggan di perangkat jaringan agar sesuai dengan paket baru.
- Catat waktu dan tindakan yang dilakukan agar dapat ditelusuri jika suatu saat ada keluhan mengenai kecepatan.
Langkah 6 – Dokumentasi dan komunikasi
- Simpan catatan yang jelas di profil pelanggan mengenai riwayat perubahan paket yang pernah terjadi.
- Jika memungkinkan, kirim pemberitahuan ke pelanggan bahwa proses upgrade atau downgrade paket sudah dilakukan, beserta tanggal efektif dan nominal tagihan terbaru.
- Beri tahu tim terkait (billing, support, teknisi) jika ada perubahan paket yang berdampak pada tugas mereka.
Dengan prosedur yang jelas, proses upgrade dan downgrade paket dapat berjalan lancar, pelanggan paham konsekuensinya, dan tim internal bekerja dengan rujukan data yang sama.
Alur Penanganan Pelanggan Isolir hingga Aktif Kembali
Operasional01 Jan 2024
Direkomendasikan
Isolir adalah kondisi ketika layanan internet pelanggan dibatasi atau dihentikan sementara, umumnya karena keterlambatan pembayaran. Artikel ini menjelaskan alur penanganan pelanggan dari mulai menunggak hingga kembali aktif.
Penyebab umum pelanggan diisolir:
- Tagihan sudah lewat jatuh tempo dan belum dibayar.
- Pelanggaran kebijakan lain yang ditetapkan oleh perusahaan.
Langkah 1 – Mendeteksi pelanggan menunggak
Di modul Tagihan atau laporan piutang:
- Gunakan daftar tagihan belum bayar untuk melihat pelanggan yang menunggak.
- Kelompokkan berdasarkan usia tunggakan, misalnya H+7, H+14, dan seterusnya, agar prioritas penagihan lebih jelas.
Langkah 2 – Mengirim peringatan sebelum isolir
Sebelum melakukan isolir:
- Berikan peringatan kepada pelanggan bahwa tagihan sudah jatuh tempo dan harus segera dibayar.
- Sampaikan dengan jelas nominal tagihan, tanggal jatuh tempo, dan batas waktu sebelum dilakukan isolir.
- Catat bahwa peringatan telah dikirim, termasuk tanggal dan media komunikasi yang digunakan.
Langkah 3 – Mengubah status pelanggan menjadi isolir
Jika sampai batas waktu yang ditentukan pelanggan belum melakukan pembayaran:
- Ubah status pelanggan di sistem menjadi Isolir.
- Jika tersedia integrasi dengan perangkat jaringan, terapkan pembatasan layanan, misalnya:
- Mengurangi kecepatan secara signifikan.
- Mengarahkan akses pelanggan ke halaman peringatan khusus.
Langkah 4 – Memantau pelanggan isolir
Selama dalam status isolir:
- Gunakan daftar pelanggan isolir untuk memantau siapa saja yang sedang dibatasi layanannya.
- Saat pelanggan menghubungi perusahaan, jelaskan nominal tunggakan dan langkah yang perlu dilakukan untuk aktif kembali.
Langkah 5 – Mengelola pembayaran tunggakan
Ketika pelanggan membayar:
- Catat pembayaran di modul Tagihan dengan benar, termasuk tanggal dan metode pembayaran.
- Pastikan semua tagihan yang menjadi dasar isolir telah dibayar sesuai kesepakatan.
Langkah 6 – Mengembalikan status pelanggan menjadi aktif
Setelah pembayaran tercatat:
- Ubah status pelanggan dari Isolir menjadi Aktif.
- Jika jaringan terintegrasi dengan sistem, hapus pembatasan layanan di perangkat jaringan sehingga pelanggan kembali mendapatkan akses normal.
Langkah 7 – Mencatat riwayat dan melakukan evaluasi
- Simpan catatan kapan pelanggan mulai diisolir dan kapan kembali aktif.
- Gunakan data ini untuk melihat pola keterlambatan pembayaran dan menilai efektivitas kebijakan penagihan.
- Pertimbangkan penyesuaian kebijakan jika banyak pelanggan yang terlambat membayar, misalnya dengan mengubah tanggal jatuh tempo atau prosedur pengingat.
Dengan alur yang jelas, proses isolir tidak hanya menjadi sanksi, tetapi juga alat untuk menjaga ketertiban pembayaran tanpa mengorbankan komunikasi baik dengan pelanggan.
Alur Lengkap Penagihan Bulanan Pelanggan
Penagihan01 Jan 2024
Direkomendasikan
Artikel ini menjelaskan alur penagihan bulanan pelanggan secara lengkap, mulai dari persiapan data, pembuatan tagihan, pencatatan pembayaran, hingga penanganan pelanggan menunggak.
Tahap 1 – Persiapan data sebelum penagihan
Sebelum membuat tagihan untuk periode baru:
- Pastikan data pelanggan sudah benar dan status layanan sesuai kondisi nyata di lapangan.
- Pastikan paket dan harga di modul Paket sudah diperbarui jika ada perubahan.
- Tentukan tanggal penagihan yang konsisten, misalnya setiap awal bulan.
Tahap 2 – Pembuatan tagihan bulanan
Di modul Tagihan:
- Jalankan fungsi pembuatan tagihan untuk periode tertentu.
- Sistem akan membuat tagihan berdasarkan data pelanggan aktif dan paket yang mereka gunakan.
- Setelah proses selesai, tinjau daftar tagihan baru untuk memastikan tidak ada anomali, misalnya:
- Tagihan dobel untuk pelanggan yang sama.
- Nominal yang tampak terlalu besar atau terlalu kecil.
Tahap 3 – Distribusi informasi tagihan
Setelah tagihan terbentuk:
- Sampaikan informasi tagihan kepada pelanggan melalui media yang digunakan perusahaan, seperti pesan, email, atau alat lain.
- Sertakan informasi penting seperti nominal tagihan, periode layanan, tanggal jatuh tempo, dan metode pembayaran yang diterima.
Tahap 4 – Pencatatan pembayaran
Ketika pelanggan membayar:
- Buka tagihan yang sesuai dan catat pembayaran yang diterima.
- Isi nominal, tanggal bayar, dan metode pembayaran.
- Jika perusahaan menerima pembayaran parsial, sesuaikan pencatatan agar sisa tagihan tetap tercatat.
- Pastikan status tagihan berubah menjadi Lunas ketika total pembayaran sudah mencukupi.
Tahap 5 – Pemantauan tagihan yang belum dibayar
Secara rutin:
- Pantau daftar tagihan yang belum dibayar melalui modul Tagihan atau laporan piutang.
- Kelompokkan pelanggan berdasarkan usia tunggakan untuk menentukan prioritas tindak lanjut.
- Gunakan informasi ini untuk menghubungi pelanggan yang menunggak dan mengingatkan kewajiban pembayaran.
Tahap 6 – Tindakan penagihan lanjutan dan isolir
Jika setelah beberapa kali pengingat pelanggan tetap belum membayar:
- Ikuti prosedur isolir yang berlaku di perusahaan, seperti dijelaskan pada artikel “Alur Penanganan Pelanggan Isolir hingga Aktif Kembali”.
- Pastikan seluruh langkah tercatat dengan baik sehingga jika ada komplain, perusahaan dapat menunjukkan data yang jelas.
Tahap 7 – Rekonsiliasi dan laporan keuangan
Pada akhir periode:
- Bandingkan total tagihan yang dibuat dengan total pembayaran yang diterima.
- Gunakan laporan penagihan untuk melihat:
- Jumlah pelanggan yang sudah membayar.
- Jumlah pelanggan yang menunggak.
- Total pendapatan berbasis tagihan bulanan.
- Analisis data ini untuk mendukung keputusan manajemen, misalnya terkait penyesuaian harga, promo, atau kebijakan penagihan baru.
Dengan alur penagihan yang konsisten dan terdokumentasi, perusahaan dapat mengelola arus kas lebih baik, meminimalkan piutang macet, serta memberi pengalaman yang lebih jelas dan transparan kepada pelanggan.
Cara Login ke Portal Pelanggan
Portal Pelanggan01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan langkah teknis bagi pelanggan untuk login ke portal pelanggan dan mengakses informasi layanan.
Langkah 1 – Menyiapkan alamat portal dan data login
- Pastikan Anda sudah mendapatkan alamat URL portal pelanggan dari penyedia layanan internet.
- Siapkan nomor telepon yang terdaftar di sistem atau kredensial lain yang ditentukan oleh perusahaan.
Langkah 2 – Membuka halaman login portal pelanggan
- Buka browser di HP atau komputer.
- Masukkan alamat URL portal pelanggan pada kolom alamat browser lalu tekan Enter.
- Pastikan koneksi internet aktif dan halaman portal terbuka tanpa pesan kesalahan.
Langkah 3 – Mengisi form login
- Di halaman login, isi kolom yang diminta (biasanya nomor telepon atau ID pelanggan).
- Pastikan nomor telepon hanya berisi angka, tanpa spasi dan karakter lain.
- Periksa kembali data yang diisi sebelum melanjutkan.
Langkah 4 – Mendapatkan kode verifikasi (OTP) via WhatsApp
- Tekan tombol untuk meminta kode verifikasi atau login.
- Sistem akan mengirimkan kode 6 digit ke WhatsApp nomor yang Anda masukkan, jika nomor tersebut terdaftar.
- Jika kode tidak muncul, tunggu beberapa saat dan pastikan WhatsApp aktif di perangkat Anda.
Langkah 5 – Memasukkan kode verifikasi
- Setelah kode diterima, masukkan 6 digit kode OTP ke kolom yang muncul pada portal.
- Kode hanya berlaku beberapa menit; jika sudah kadaluarsa, minta kode baru melalui tombol yang tersedia.
- Jangan membagikan kode verifikasi kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari provider.
Langkah 6 – Mengelola perangkat terpercaya
- Pada login pertama, sistem dapat menandai perangkat Anda sebagai perangkat terpercaya.
- Jika Anda menyetujui, login berikutnya dapat menjadi lebih sederhana tanpa kode OTP berulang selama perangkat masih dianggap aman.
- Perangkat terpercaya dapat dihapus dari menu profil di portal jika perangkat tidak lagi digunakan.
Jika login berhasil, Anda akan diarahkan ke halaman utama portal untuk melihat status layanan, tagihan, dan informasi lainnya.
Cara Membaca Tagihan dan Status Pembayaran
Tagihan dan Pembayaran01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan cara pelanggan membaca tagihan dan status pembayaran di portal pelanggan secara teknis.
Langkah 1 – Masuk ke portal pelanggan
- Login ke portal pelanggan dengan mengikuti panduan pada artikel “Cara Login ke Portal Pelanggan”.
- Pastikan Anda sudah berada di halaman utama portal setelah berhasil masuk.
Langkah 2 – Membuka menu tagihan
- Cari dan klik menu atau tab yang berkaitan dengan tagihan, misalnya “Tagihan” atau “Pembayaran”.
- Sistem akan menampilkan daftar tagihan yang terkait dengan akun pelanggan tersebut.
Langkah 3 – Memahami daftar tagihan
- Pada daftar tagihan biasanya terdapat informasi:
- Periode tagihan (bulan dan tahun).
- Nominal tagihan.
- Status tagihan (belum bayar, sebagian, lunas).
- Tanggal jatuh tempo.
- Gunakan filter atau urutan (jika tersedia) untuk fokus pada tagihan terbaru atau tagihan yang belum dibayar.
Langkah 4 – Membaca detail satu tagihan
- Klik salah satu baris tagihan untuk membuka detail lebih lengkap.
- Di halaman detail, sistem dapat menampilkan:
- Rincian komponen biaya.
- Informasi paket layanan yang sedang aktif.
- Riwayat pembayaran yang pernah dilakukan terkait tagihan tersebut.
Langkah 5 – Memeriksa status pembayaran
- Status “Belum bayar” berarti belum ada pembayaran tercatat di sistem.
- Status “Sebagian” berarti sudah ada pembayaran, namun belum melunasi seluruh tagihan.
- Status “Lunas” berarti tagihan sudah dibayar penuh.
- Jika tersedia tombol untuk melihat invoice, gunakan tombol tersebut untuk mengunduh atau menampilkan bukti pembayaran.
Langkah 6 – Menindaklanjuti jika ada perbedaan
- Jika menurut pelanggan tagihan sudah dibayar tetapi status belum berubah:
- Minta pelanggan memuat ulang halaman atau login ulang terlebih dahulu.
- Jika status tetap tidak sesuai, arahkan pelanggan untuk menghubungi tim support dengan menyertakan bukti pembayaran.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pelanggan dapat memahami status keuangan mereka secara mandiri melalui portal.
Mengaktifkan dan Mengelola 2FA OTP WhatsApp
Keamanan Akun01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan penggunaan teknis fitur 2FA (Two-Factor Authentication) melalui OTP WhatsApp untuk meningkatkan keamanan login admin dan pengguna.
Konsep dasar 2FA OTP WhatsApp
- 2FA menambah lapisan keamanan dengan meminta kode verifikasi selain username dan password.
- Kode OTP dikirim ke nomor WhatsApp yang terdaftar dan hanya berlaku dalam waktu singkat.
Langkah 1 – Menyiapkan konfigurasi WhatsApp gateway
- Pastikan integrasi WhatsApp gateway sudah dihubungkan melalui halaman monitoring WhatsApp.
- Lakukan pemindaian QR dan pastikan status sesi WhatsApp “Tersambung”.
- Pastikan token WhatsApp di konfigurasi server sudah diisi dengan benar.
Langkah 2 – Mengaktifkan 2FA untuk admin
- Masuk sebagai superadmin atau admin dengan hak pengaturan keamanan.
- Buka menu profil atau pengaturan akun di halaman admin.
- Jika sistem menyediakan opsi pengamanan tambahan, pastikan opsi 2FA login diaktifkan.
Langkah 3 – Alur login dengan 2FA
- Saat admin memasukkan username dan password yang benar, sistem tidak langsung memberikan akses penuh.
- Sistem akan mengirim kode OTP 6 digit ke nomor WhatsApp yang terhubung dengan akun tersebut.
- Admin harus memasukkan kode OTP ke form verifikasi yang muncul pada layar.
- Jika kode valid dan belum kadaluarsa, login akan disetujui dan sesi dianggap aman.
Langkah 4 – Pengelolaan perangkat dan sesi
- Sistem dapat menyimpan informasi perangkat yang dianggap terpercaya berdasarkan kombinasi browser dan alamat IP.
- Untuk perangkat yang ditandai sebagai terpercaya, sistem dapat mengurangi frekuensi permintaan OTP.
- Admin dapat melihat dan menghapus perangkat terpercaya dari menu pengelolaan perangkat di halaman profil, jika tersedia.
Langkah 5 – Penanganan jika OTP tidak diterima
- Pastikan nomor WhatsApp yang terdaftar aktif dan terhubung ke internet.
- Periksa apakah sesi WhatsApp gateway masih aktif di halaman monitoring.
- Jika kode tidak juga diterima, gunakan fitur kirim ulang kode jika tersedia atau hubungi superadmin untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan penerapan 2FA OTP WhatsApp, risiko penyalahgunaan akun berkurang karena login membutuhkan akses ke perangkat WhatsApp yang sah.
Penanganan Gangguan Internet Dasar
Troubleshooting01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan langkah teknis dasar yang dapat dilakukan admin ketika pelanggan melaporkan gangguan internet melalui sistem.
Langkah 1 – Mengidentifikasi pelanggan di sistem
- Buka modul Pelanggan dan cari pelanggan berdasarkan nama, ID, atau nomor telepon.
- Pastikan Anda membuka profil pelanggan yang benar sebelum melakukan tindakan apa pun.
Langkah 2 – Memeriksa status layanan dan tagihan
- Periksa status layanan pelanggan (aktif, isolir, putus).
- Jika status isolir atau putus, cek apakah penyebabnya adalah tunggakan tagihan.
- Jika gangguan disebabkan oleh isolir, arahkan pelanggan untuk menyelesaikan pembayaran sesuai kebijakan.
Langkah 3 – Mengecek perangkat jaringan terkait
- Untuk pelanggan PPPoE, periksa status session di perangkat router (misalnya Mikrotik) sesuai informasi yang tercatat di sistem.
- Untuk pelanggan yang terhubung ke ODC/ODP, pastikan port dan penomoran di modul ODC/ODP sudah benar.
- Gunakan informasi yang tersimpan di sistem (seperti nama interface atau profil PPP) untuk menelusuri koneksi.
Langkah 4 – Menggunakan catatan dan riwayat tiket
- Jika modul tiket aktif, buka riwayat tiket pelanggan untuk melihat gangguan sebelumnya.
- Periksa apakah ada pekerjaan perbaikan yang sedang berlangsung pada area atau jaringan yang sama.
Langkah 5 – Pencatatan tindakan troubleshooting
- Buat atau perbarui tiket gangguan dengan mencatat:
- Gejala yang dilaporkan pelanggan.
- Hasil pengecekan awal (status tagihan, status PPPoE, status OLT/ONU).
- Tindakan yang telah dilakukan, misalnya reset sesi PPPoE atau pengecekan kabel.
Langkah 6 – Komunikasi dan penutupan gangguan
- Setelah masalah teratasi, catat waktu pemulihan layanan di tiket.
- Beri informasi ke pelanggan melalui media komunikasi yang biasa digunakan (telepon, WhatsApp, atau notifikasi lain).
- Tutup tiket dengan status selesai agar riwayat gangguan terdokumentasi rapi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, admin dapat menangani gangguan dasar secara sistematis dengan tetap memanfaatkan data yang tercatat di aplikasi.
Cara Menghubungi Tim Support
Support01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan bagaimana pelanggan dan admin dapat memanfaatkan informasi di aplikasi untuk menghubungi tim support dengan cara yang terstruktur.
Langkah 1 – Menyimpan informasi kontak support di sistem
- Pastikan data kontak resmi support (nomor WhatsApp, telepon, atau email) tercantum di pengaturan perusahaan.
- Informasi ini dapat digunakan sebagai rujukan di portal pelanggan atau dalam template pesan pemberitahuan.
Langkah 2 – Menggunakan portal pelanggan
- Di portal pelanggan, sediakan bagian informasi atau menu bantuan yang memuat kontak resmi support.
- Pelanggan dapat mengakses menu tersebut setelah login untuk melihat:
- Nomor WhatsApp support.
- Jam operasional layanan.
- Alamat email atau kanal tiket jika ada.
Langkah 3 – Menggunakan modul tiket (jika tersedia)
- Di sisi admin, gunakan modul tiket untuk mencatat setiap permintaan bantuan yang masuk.
- Admin dapat membuat tiket baru berdasarkan telepon atau pesan yang diterima, lalu mencatat medium kontak yang digunakan.
- Tiket akan membantu tim membagi tugas dan memantau progres penyelesaian.
Langkah 4 – Menyertakan informasi teknis saat menghubungi support
- Saat pelanggan menghubungi, arahkan mereka untuk menyebutkan:
- Nama dan ID pelanggan.
- Nomor telepon yang terdaftar.
- Gejala gangguan atau pertanyaan yang dialami.
- Admin dapat membuka data pelanggan di sistem berdasarkan informasi tersebut untuk mempercepat identifikasi.
Langkah 5 – Dokumentasi tindak lanjut di aplikasi
- Setelah support memberikan solusi, catat ringkasan tindakan di tiket atau catatan pelanggan.
- Pastikan setiap interaksi penting tercatat, sehingga jika gangguan berulang, tim bisa melihat riwayat sebelumnya.
Dengan pendekatan ini, proses menghubungi tim support tidak hanya mengandalkan nomor kontak, tetapi terhubung dengan data teknis di aplikasi untuk mempercepat penanganan.
Panduan Singkat PPPoE untuk Pelanggan
Jaringan01 Jan 2024
Artikel ini memberikan panduan teknis singkat terkait PPPoE dari sudut pandang pelanggan, berdasarkan data yang disimpan di aplikasi.
Konsep dasar PPPoE
- PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet) digunakan untuk mengautentikasi koneksi pelanggan ke jaringan ISP.
- Di sistem, informasi PPPoE pelanggan seperti username dan profil kecepatan tercatat dan dikelola oleh admin.
Langkah 1 – Menyiapkan perangkat pelanggan
- Pastikan modem atau router pelanggan mendukung PPPoE.
- Hubungkan perangkat pelanggan ke jaringan sesuai petunjuk teknisi (LAN/WAN).
Langkah 2 – Mengambil informasi PPPoE dari sistem
- Admin membuka data pelanggan di modul Pelanggan.
- Pada bagian detail layanan, admin dapat melihat username PPPoE dan informasi profil yang digunakan.
- Username dan, jika relevan, password akan diberikan kepada pelanggan atau dikonfigurasi langsung oleh teknisi.
Langkah 3 – Konfigurasi PPPoE di router pelanggan (gambaran umum)
- Di perangkat pelanggan, buka halaman konfigurasi jaringan internet.
- Pilih mode koneksi PPPoE.
- Masukkan username dan password PPPoE yang telah disiapkan admin.
- Simpan konfigurasi dan tunggu hingga status koneksi berubah menjadi terhubung.
Langkah 4 – Pengecekan bila koneksi gagal
- Jika koneksi gagal, admin dapat memeriksa apakah PPP secret pelanggan masih aktif di perangkat utama.
- Admin juga dapat memeriksa apakah pelanggan tidak sedang dalam status isolir atau putus di aplikasi.
Artikel ini tidak menggantikan manual perangkat, namun membantu admin dan pelanggan memahami hubungan antara data PPPoE yang tersimpan di aplikasi dengan konfigurasi di perangkat.
Penggunaan Voucher Hotspot oleh Pelanggan
Hotspot01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis cara pelanggan menggunakan voucher hotspot yang dikelola melalui aplikasi.
Langkah 1 – Penerbitan voucher oleh admin
- Admin membuat voucher hotspot melalui modul atau menu hotspot di aplikasi.
- Setiap voucher memiliki parameter seperti:
- Username atau kode voucher.
- Masa berlaku atau durasi.
- Batas kuota atau kecepatan jika diatur.
Langkah 2 – Informasi voucher ke pelanggan
- Admin memberikan kode voucher atau username/password kepada pelanggan, misalnya saat penjualan di lokasi tertentu.
- Pastikan pelanggan memahami masa berlaku dan batas pemakaian yang berlaku pada voucher tersebut.
Langkah 3 – Login menggunakan voucher di portal hotspot
- Pelanggan terhubung ke jaringan Wi-Fi yang disediakan oleh ISP.
- Saat membuka browser, pelanggan akan diarahkan ke halaman login hotspot.
- Pelanggan memasukkan kode voucher atau username/password ke form login yang tersedia.
Langkah 4 – Verifikasi dan sesi hotspot
- Sistem hotspot memverifikasi voucher berdasarkan data yang sebelumnya dibuat admin.
- Jika valid, pelanggan akan mendapatkan akses internet sesuai parameter voucher.
- Lama sesi dan batas kuota akan terkontrol sesuai pengaturan yang disimpan di aplikasi dan perangkat hotspot.
Langkah 5 – Penanganan kendala voucher
- Jika voucher tidak dapat digunakan, admin dapat:
- Memeriksa status voucher di modul hotspot (aktif, sudah digunakan, atau kadaluarsa).
- Mengecek log pemakaian untuk melihat apakah voucher sudah pernah login.
- Mengganti voucher baru jika ada kesalahan penerbitan.
Dengan proses ini, penggunaan voucher hotspot terhubung langsung dengan data teknis yang disimpan dan dikelola oleh admin di aplikasi.
Backup dan Restore Data Perusahaan
Administrasi Sistem01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan penggunaan teknis fitur backup dan restore untuk data perusahaan yang dikelola oleh aplikasi.
Langkah 1 – Mengakses menu Backup & Restore
- Masuk sebagai admin atau superadmin.
- Buka menu “Backup & Restore” dari navigasi utama (kategori sistem).
- Pastikan Anda memahami bahwa operasi ini mempengaruhi data perusahaan yang aktif.
Langkah 2 – Membuat backup data
- Di halaman backup, pilih opsi untuk membuat backup perusahaan saat ini.
- Sistem akan:
- Mengambil data dari tabel-tabel utama yang berkaitan dengan company_id aktif.
- Menghasilkan berkas SQL yang hanya berisi perintah INSERT untuk data tersebut.
- Setelah proses selesai, aplikasi akan menampilkan nama file backup yang berhasil dibuat.
Langkah 3 – Mengunduh dan menyimpan backup
- Unduh file backup yang sudah dibuat melalui tombol yang tersedia di halaman.
- Simpan file backup di lokasi yang aman, misalnya server penyimpanan internal atau penyimpanan cloud yang terkontrol.
Langkah 4 – Melihat daftar backup
- Halaman backup menampilkan daftar file backup yang pernah dibuat, lengkap dengan tanggal dan ukuran.
- Gunakan informasi ini untuk memilih backup yang tepat saat diperlukan proses restore.
Langkah 5 – Melakukan restore data
- Sebelum restore, pastikan Anda memahami bahwa data yang ada bisa ditimpa atau digabung tergantung jenis perintah INSERT yang digunakan.
- Pilih file backup yang akan direstore dan jalankan proses restore melalui tombol yang disediakan.
- Sistem akan membaca file SQL dan mengeksekusi perintah INSERT IGNORE untuk data-data yang ada, sehingga meminimalkan duplikasi.
Langkah 6 – Verifikasi setelah restore
- Setelah restore selesai, periksa beberapa modul penting seperti pelanggan, tagihan, dan pengguna untuk memastikan data sudah sesuai.
- Jika diperlukan, buat backup baru setelah melakukan penyesuaian tambahan.
Dengan menggunakan fitur backup dan restore secara berkala, admin dapat mengurangi risiko kehilangan data penting akibat kesalahan operasional atau masalah teknis.
Konsep Multi Mikrotik dan Pro Edition
Jaringan01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis konsep multi Mikrotik dan kaitannya dengan edisi Pro di aplikasi.
Konsep multi Mikrotik
- Pada beberapa jaringan, perusahaan menggunakan lebih dari satu router Mikrotik untuk melayani pelanggan.
- Aplikasi mendukung penyimpanan beberapa konfigurasi server Mikrotik melalui kolom khusus yang terkait dengan perusahaan.
- Data ini dapat mencakup alamat IP, port, username, password, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk koneksi.
Peran edisi Pro
- Beberapa fitur multi Mikrotik dan monitoring lanjutan hanya tersedia untuk pengguna dengan hak Pro Edition.
- Hak Pro Edition ditandai di tabel pengguna dan dapat dicek oleh fungsi utilitas di aplikasi.
Penggunaan multi Mikrotik di operasi harian
- Admin dapat mengatur daftar server Mikrotik yang digunakan perusahaan melalui pengaturan perusahaan atau menu khusus jaringan.
- Saat melakukan operasi yang berkaitan dengan PPPoE atau monitoring, sistem dapat:
- Mengambil data dari satu atau beberapa server Mikrotik.
- Menampilkan status pelanggan dari lebih dari satu sumber perangkat.
Pengaruh ke modul lain
- Fitur multi Mikrotik berhubungan dengan modul:
- Monitoring PPPoE.
- Scheduler WhatsApp untuk notifikasi berdasarkan status koneksi.
- Pengelolaan akun PPP secrets dan profil bandwidth.
Dengan memahami konsep ini, admin dapat menghubungkan lebih dari satu router ke aplikasi secara terstruktur, terutama ketika jaringan berkembang dan membutuhkan segmentasi.
Pengelolaan ODC, ODP, dan Pelanggan
Topologi Jaringan01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan penggunaan teknis modul ODC dan ODP dalam kaitannya dengan pelanggan di aplikasi.
Konsep ODC dan ODP
- ODC (Optical Distribution Cabinet) dan ODP (Optical Distribution Point) digunakan untuk memetakan jalur distribusi jaringan fiber.
- Di aplikasi, data ODC dan ODP membantu admin mengetahui pelanggan terhubung ke titik mana di lapangan.
Langkah 1 – Menginput data ODC
- Buka modul ODC di aplikasi.
- Tambahkan entri ODC baru dengan informasi seperti:
- Nama atau kode ODC.
- Lokasi fisik atau deskripsi area.
- Simpan data untuk dijadikan referensi dalam pengisian ODP dan pelanggan.
Langkah 2 – Menginput data ODP
- Buka modul ODP dan buat entri baru yang terhubung dengan ODC tertentu.
- Isi informasi:
- Nama atau kode ODP.
- Port atau jumlah core yang tersedia.
- Keterangan lokasi yang lebih detail.
Langkah 3 – Menghubungkan pelanggan ke ODP
- Di modul Pelanggan, saat menginput atau mengedit data pelanggan:
- Pilih ODP tempat pelanggan terhubung.
- Jika diperlukan, isi juga informasi port atau nomor core yang digunakan.
- Dengan demikian, setiap pelanggan akan punya referensi topologi yang jelas.
Langkah 4 – Manfaat di operasional
- Ketika terjadi gangguan pada ODC atau ODP tertentu, admin dapat:
- Menarik daftar pelanggan yang terhubung ke titik tersebut dari aplikasi.
- Mengelompokkan penanganan gangguan berdasarkan lokasi fisik.
Dengan pengelolaan ODC, ODP, dan hubungan dengan pelanggan di aplikasi, penelusuran gangguan dan perencanaan ekspansi jaringan dapat dilakukan lebih terstruktur.
Dasar Konfigurasi ACS dan CPE
Perangkat ACS dan OLT01 Jan 2024
Artikel ini memberikan gambaran teknis dasar tentang bagaimana aplikasi berinteraksi dengan ACS (Auto Configuration Server) dan CPE (Customer Premises Equipment).
Peran ACS
- ACS digunakan untuk mengelola CPE secara terpusat melalui protokol seperti TR-069.
- Di pengaturan perusahaan, aplikasi dapat menyimpan alamat IP, port, username, dan password ACS.
Langkah 1 – Menyiapkan konfigurasi ACS di aplikasi
- Masuk sebagai admin dan buka pengaturan perusahaan.
- Isi informasi yang berkaitan dengan ACS:
- Alamat server ACS.
- Port yang digunakan.
- Kredensial login jika diperlukan.
- Simpan pengaturan agar dapat digunakan oleh modul lain.
Peran CPE
- CPE adalah perangkat di sisi pelanggan (seperti modem atau router) yang dapat dikelola oleh ACS.
- Aplikasi dapat menyimpan informasi yang berkaitan dengan CPE pelanggan, misalnya identitas perangkat dan status registrasi.
Langkah 2 – Mengaitkan CPE dengan pelanggan
- Di modul pelanggan atau modul perangkat, catat CPE yang digunakan pelanggan.
- Pastikan informasi yang disimpan memudahkan proses pencarian dan update melalui ACS.
Manfaat integrasi ACS dan aplikasi
- Memudahkan rollout konfigurasi massal ke banyak CPE.
- Membantu memantau status perangkat pelanggan dari pusat.
Artikel ini tidak menggantikan dokumentasi resmi ACS, tetapi menjelaskan bagaimana aplikasi menyimpan dan memanfaatkan informasi terkait ACS dan CPE.
Ringkasan Manajemen OLT dan ONU
Perangkat ACS dan OLT01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis ringkasan pengelolaan OLT dan ONU yang direpresentasikan di aplikasi.
Peran OLT dan ONU
- OLT (Optical Line Terminal) berada di sisi pusat jaringan dan melayani banyak ONU/ONT di sisi pelanggan.
- Aplikasi dapat menyimpan informasi OLT dan menghubungkannya dengan pelanggan melalui modul topologi.
Langkah 1 – Menginput data OLT
- Buka modul OLT di aplikasi (jika tersedia).
- Tambahkan entri OLT dengan informasi:
- Nama perangkat.
- Alamat IP manajemen.
- Vendor dan model.
- Port SNMP atau parameter lain yang dibutuhkan.
Langkah 2 – Mencatat relasi ONU/ONT ke pelanggan
- Saat menambahkan atau mengedit data pelanggan, catat identitas ONU yang digunakan:
- Slot/port OLT.
- Serial atau ID perangkat.
- Informasi ini memudahkan pencarian ketika terjadi gangguan di lapangan.
Langkah 3 – Integrasi dengan modul lain
- Informasi OLT dan ONU dapat mendukung:
- Penelusuran gangguan berdasarkan port OLT yang bermasalah.
- Pemetaan pelanggan yang terpengaruh jika satu port atau satu kartu OLT mengalami kendala.
Dengan pendataan OLT dan ONU di aplikasi, tim teknis dapat bekerja lebih cepat saat melakukan analisa dan perbaikan jaringan.
Kebijakan Fair Usage dan Batas Kecepatan
Kebijakan Layanan01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan dari sisi teknis bagaimana konsep Fair Usage Policy (FUP) dan batas kecepatan dapat diterapkan dengan bantuan aplikasi.
Konsep FUP dan batas kecepatan
- FUP digunakan untuk menjaga penggunaan sumber daya jaringan agar tetap adil antar pelanggan.
- Batas kecepatan biasanya diatur melalui profil bandwidth di perangkat jaringan (misalnya Mikrotik).
Peran aplikasi dalam FUP
- Aplikasi menyimpan paket layanan dan profil yang terkait dengan kecepatan tertentu.
- Admin dapat menyiapkan paket dengan:
- Nama paket yang mencerminkan kecepatan.
- Harga bulanan.
- Catatan terkait FUP yang berlaku.
Langkah teknis penerapan
- Di perangkat jaringan, buat profil bandwidth sesuai kategori paket (contoh: 10 Mbps, 20 Mbps).
- Di aplikasi, pastikan setiap pelanggan dikaitkan dengan paket yang benar.
- Saat melakukan upgrade atau downgrade paket di aplikasi, admin juga perlu memastikan profil yang digunakan di perangkat jaringan ikut diperbarui.
Dokumentasi kebijakan di aplikasi
- Kebijakan FUP dan batas kecepatan dapat dijelaskan di catatan paket atau di artikel KB ini.
- Admin dapat mengarahkan staf operasional membaca artikel ini sebagai panduan saat menjelaskan paket ke pelanggan.
Dengan pendekatan ini, aplikasi berfungsi sebagai pusat referensi kebijakan teknis, sementara implementasi kecepatan tetap dilakukan di perangkat jaringan.
Standar Penomoran ID Pelanggan dan Username
Administrasi Sistem01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan standar teknis penomoran ID pelanggan dan username agar data di aplikasi tetap konsisten dan mudah dikelola.
Tujuan standar penomoran
- Memudahkan pencarian pelanggan di modul Pelanggan.
- Mengurangi risiko duplikasi ID atau username.
- Menjadi dasar saat menghubungkan data ke sistem lain, misalnya hotspot atau PPPoE.
Contoh standar ID pelanggan
- Menggunakan format berurutan yang mengandung kode cabang dan nomor urut, misalnya:
- CBG01-0001, CBG01-0002, dan seterusnya.
- Atau menggunakan format numerik murni dengan panjang tertentu.
Contoh standar username teknis
- Untuk PPPoE atau hotspot, username dapat mengacu pada ID pelanggan dengan penyesuaian:
- Mengganti tanda hubung dengan titik atau underscore.
- Menambahkan suffix yang menunjukkan jenis layanan jika diperlukan.
Penerapan di aplikasi
- Saat membuat pelanggan baru, admin mengikuti standar yang telah ditetapkan perusahaan.
- Catat standar ini di artikel KB agar semua admin menggunakan pola yang sama.
- Untuk modul teknis seperti PPP secrets atau hotspot, gunakan username yang konsisten dengan ID pelanggan agar mudah dilacak.
Dengan standar penomoran yang jelas, pengelolaan data di aplikasi menjadi lebih rapi dan memudahkan integrasi ke sistem lain.
Siklus Hidup Tiket Support
Support01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis siklus hidup tiket support di aplikasi, dari dibuat hingga selesai.
Tahap 1 – Pembuatan tiket
- Tiket dapat dibuat saat pelanggan menghubungi melalui telepon, WhatsApp, atau kanal lain.
- Admin membuka modul tiket dan mengisi:
- Pelanggan yang terkait (jika ada di database).
- Ringkasan keluhan atau permintaan.
- Prioritas dan kategori masalah.
Tahap 2 – Penugasan dan progres
- Tiket dapat ditugaskan ke anggota tim tertentu (teknisi atau admin support).
- Status tiket dapat diperbarui menjadi:
- Dalam proses.
- Menunggu konfirmasi pelanggan.
- Selesai.
- Catatan progres dimasukkan setiap kali ada tindakan yang diambil.
Tahap 3 – Penyelesaian tiket
- Setelah masalah diselesaikan, status tiket diubah menjadi Selesai.
- Catatan akhir berisi ringkasan solusi yang dilakukan.
- Jika masalah berpotensi terulang, tambahkan rekomendasi atau langkah pencegahan.
Tahap 4 – Analisa dan laporan
- Dari modul tiket, admin dapat melihat:
- Jumlah tiket per periode.
- Jenis masalah yang paling sering muncul.
- Data ini membantu manajemen mengambil keputusan untuk perbaikan sistem maupun prosedur.
Dengan mendokumentasikan siklus hidup tiket di aplikasi, seluruh proses support menjadi lebih terukur dan dapat dievaluasi.
Pengelolaan Hotspot oleh Admin
Hotspot Admin01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan langkah teknis utama yang dilakukan admin dalam mengelola layanan hotspot melalui aplikasi.
Langkah 1 – Mengakses modul hotspot
- Masuk sebagai admin yang memiliki hak akses ke modul hotspot.
- Buka menu hotspot dari navigasi utama.
Langkah 2 – Membuat profil dan paket hotspot
- Di modul hotspot, buat profil yang menggambarkan lama pemakaian, kuota, dan kecepatan.
- Profil ini akan digunakan saat membuat voucher atau akun hotspot.
Langkah 3 – Membuat dan mengelola voucher
- Gunakan fitur pembuatan voucher untuk menghasilkan sejumlah voucher sekaligus atau satu per satu.
- Tentukan parameter:
- Nama atau kode voucher.
- Durasi atau masa aktif.
- Batas kecepatan atau kuota, jika diatur.
- Cetak atau ekspor voucher jika perlu dibagikan ke pelanggan.
Langkah 4 – Memantau pemakaian
- Gunakan data yang disinkronkan dengan perangkat hotspot (misalnya Mikrotik) untuk melihat:
- Voucher yang sudah digunakan.
- Lama sesi dan jumlah data yang dipakai.
- Informasi ini membantu menganalisa kebutuhan kapasitas jaringan di area hotspot.
Langkah 5 – Penonaktifan dan penyesuaian
- Admin dapat menonaktifkan voucher tertentu jika ditemukan penyalahgunaan.
- Sesuaikan profil hotspot atau buat profil baru jika pola pemakaian pelanggan berubah.
Dengan modul hotspot, admin mengelola seluruh siklus layanan voucher hotspot secara terpusat dan terhubung dengan data pelanggan.
Pengelolaan PPP Secrets dan Profile
PPP Admin01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis hubungan antara data pelanggan di aplikasi dengan pengelolaan PPP secrets dan profile di perangkat jaringan.
Konsep PPP secret dan profile
- PPP secret mewakili akun PPPoE atau PPP lain di router.
- Profile menentukan batasan seperti kecepatan dan parameter koneksi lainnya.
Peran aplikasi
- Aplikasi menyimpan informasi pelanggan dan paket yang berkaitan dengan profile jaringan tertentu.
- Data ini menjadi rujukan saat admin menambahkan atau mengubah PPP secret di router.
Langkah 1 – Menentukan standar penamaan
- Gunakan standar penamaan username PPP yang konsisten dengan ID atau nama pelanggan.
- Catat standar ini di artikel KB agar seluruh tim teknis mengikutinya.
Langkah 2 – Membuat PPP secret berdasarkan data aplikasi
- Buka data pelanggan di aplikasi untuk melihat:
- Nama pelanggan.
- Paket layanan yang dipilih.
- Di router, buat PPP secret baru dengan:
- Username sesuai standar.
- Password yang aman.
- Profile yang sesuai dengan paket pelanggan.
Langkah 3 – Pemeliharaan dan perubahan paket
- Saat pelanggan upgrade atau downgrade paket di aplikasi, sesuaikan juga profile PPP di router.
- Catat perubahan tersebut di catatan pelanggan di aplikasi agar riwayat perubahan paket dan profile mudah ditelusuri.
Dengan disiplin dalam menghubungkan data aplikasi dan PPP secret, troubleshooting jaringan akan lebih mudah dilakukan.
Penggunaan WhatsApp Scheduler untuk Penagihan dan Broadcast
WhatsApp01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan cara menggunakan WhatsApp Scheduler di aplikasi untuk mengirim pesan penagihan dan broadcast secara terstruktur.
Langkah 1 – Menyiapkan integrasi WhatsApp
- Pastikan WhatsApp gateway sudah terhubung di halaman monitoring.
- Pastikan token dan konfigurasi lain di sisi server sudah diisi dengan benar.
Langkah 2 – Mengakses WhatsApp Scheduler
- Masuk sebagai admin dengan hak akses ke modul penagihan.
- Buka menu tagihan atau modul khusus WhatsApp Scheduler jika tersedia.
Langkah 3 – Membuat antrian pesan penagihan
- Pilih periode tagihan dan filter pelanggan yang belum melakukan pembayaran.
- Gunakan tombol untuk menghasilkan antrian pesan penagihan:
- Sistem akan memeriksa kelengkapan nomor WhatsApp pelanggan.
- Hanya pelanggan yang memenuhi kriteria yang dimasukkan ke antrian.
Langkah 4 – Meninjau hasil antrian
- Aplikasi menampilkan:
- Daftar pelanggan yang berhasil dimasukkan ke antrian.
- Daftar pelanggan yang dilewati, beserta alasan teknis (misalnya nomor tidak valid).
Langkah 5 – Mengirim pesan dan memantau eksekusi
- Pesan dikirim oleh scheduler atau cron sesuai konfigurasi sistem.
- Admin dapat memantau jumlah pesan yang berhasil dikirim dan pesan yang mengalami kendala.
Langkah 6 – Penggunaan untuk broadcast
- Selain penagihan, scheduler dapat dimanfaatkan untuk broadcast informasi lain, misalnya:
- Gangguan jaringan di area tertentu.
- Pengumuman pemeliharaan berkala.
- Pastikan isi pesan sesuai kebijakan perusahaan dan hanya dikirim ke pelanggan yang relevan.
Dengan memanfaatkan WhatsApp Scheduler, proses pengingat penagihan dan komunikasi massal menjadi lebih otomatis dan konsisten.
Membaca Riwayat Pesan di WhatsApp History
WhatsApp01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan penggunaan teknis halaman WhatsApp History untuk memantau pesan yang pernah dikirim oleh sistem.
Langkah 1 – Mengakses WhatsApp History
- Masuk sebagai admin dengan hak akses ke modul WhatsApp.
- Buka menu WhatsApp History dari navigasi utama.
Langkah 2 – Memahami tampilan utama
- Halaman WhatsApp History menampilkan daftar pesan dengan informasi:
- Nomor tujuan.
- Waktu pengiriman.
- Jenis pesan (penagihan, broadcast, verifikasi, dan lain-lain).
- Status pengiriman (berhasil, gagal, menunggu).
Langkah 3 – Menggunakan filter dan pencarian
- Gunakan filter tanggal untuk melihat pesan pada periode tertentu.
- Gunakan filter jenis pesan untuk fokus, misalnya hanya pesan penagihan.
- Gunakan kolom pencarian untuk menemukan pesan berdasarkan nomor telepon atau kata kunci di isi pesan.
Langkah 4 – Analisa kegagalan pesan
- Untuk pesan dengan status gagal, lihat detail pesan dan keterangan error jika tersedia.
- Informasi ini digunakan untuk:
- Memperbaiki nomor yang tidak valid.
- Meninjau kembali konfigurasi gateway WhatsApp.
Dengan WhatsApp History, admin memiliki rekaman teknis komunikasi yang berlangsung antara sistem dan pelanggan, sehingga lebih mudah melakukan audit dan perbaikan jika terjadi masalah.
Menggunakan Halaman Notifikasi untuk Kolaborasi Tim
Support01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis cara memanfaatkan halaman notifikasi di aplikasi untuk mendukung kolaborasi tim.
Fungsi halaman notifikasi
- Menampilkan daftar peristiwa penting yang dihasilkan oleh sistem, seperti:
- Tagihan jatuh tempo.
- Tiket baru atau perubahan status tiket.
- Perubahan status layanan pelanggan.
Langkah 1 – Mengakses halaman notifikasi
- Login sebagai admin atau staf yang memiliki akses ke dashboard.
- Buka panel atau halaman notifikasi dari menu utama atau toolbar.
Langkah 2 – Membaca dan memfilter notifikasi
- Setiap notifikasi berisi ringkasan peristiwa dan waktu terjadinya.
- Gunakan filter (jika tersedia) untuk menampilkan jenis notifikasi tertentu, misalnya hanya terkait penagihan atau tiket.
Langkah 3 – Menindaklanjuti notifikasi
- Klik notifikasi untuk membuka halaman detail yang relevan, misalnya:
- Detail pelanggan untuk notifikasi isolir.
- Detail tiket untuk notifikasi tiket baru.
- Lakukan tindakan yang diperlukan dari halaman terkait (ubah status, tambah catatan, atau hubungi pelanggan).
Langkah 4 – Menjaga kebersihan daftar notifikasi
- Tandai notifikasi sebagai telah dibaca setelah diproses.
- Secara berkala, bersihkan notifikasi lama jika sistem menyediakan fitur tersebut agar tampilan tetap fokus pada hal-hal terbaru.
Dengan penggunaan notifikasi yang disiplin, tim dapat merespons peristiwa penting dengan cepat dan memastikan tidak ada informasi kritis yang terlewat.
Membaca Laporan dan Analitik Utama
Laporan01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan cara menggunakan halaman laporan dan analitik utama di aplikasi untuk pemantauan operasional.
Langkah 1 – Mengakses menu laporan
- Masuk sebagai admin atau manajemen yang memiliki hak akses ke laporan.
- Buka menu laporan dari navigasi, misalnya laporan pelanggan, laporan tagihan, atau laporan pendapatan.
Langkah 2 – Memilih jenis laporan
- Pilih jenis laporan yang ingin dianalisa, contohnya:
- Laporan jumlah pelanggan aktif dan putus per periode.
- Laporan piutang dan pelanggan menunggak.
- Laporan pendapatan bulanan.
Langkah 3 – Menggunakan filter waktu dan parameter lain
- Atur rentang tanggal atau periode (bulan/tahun) yang ingin dilihat.
- Gunakan filter tambahan jika tersedia, misalnya berdasarkan cabang atau paket layanan.
Langkah 4 – Membaca hasil laporan
- Perhatikan ringkasan angka yang disajikan di bagian atas (total pelanggan, total tagihan, total pendapatan).
- Gunakan tabel rinci di bawahnya untuk melihat detail per pelanggan atau per transaksi.
Langkah 5 – Ekspor dan tindak lanjut
- Jika aplikasi menyediakan fitur ekspor, gunakan ekspor ke Excel atau PDF untuk dianalisa lebih lanjut.
- Gunakan data laporan untuk menyusun tindakan, seperti:
- Menyusun strategi penagihan.
- Menentukan promo paket.
Dengan membaca laporan di aplikasi secara berkala, manajemen dapat mengambil keputusan berbasis data tanpa harus menghimpun angka secara manual.
Konfigurasi Payment Gateway Tripay
Payment Gateway01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan langkah teknis konfigurasi payment gateway Tripay di aplikasi.
Langkah 1 – Mengakses halaman konfigurasi Tripay
- Masuk sebagai admin atau superadmin.
- Buka menu “Tripay” pada kategori sistem di sidebar (pg_tripay.php).
Langkah 2 – Mengatur status dan mode
- Di form konfigurasi, aktifkan Tripay dengan menggeser switch “Aktifkan Tripay” jika ingin menggunakan gateway ini.
- Pilih mode:
- Sandbox untuk pengujian.
- Production untuk transaksi nyata.
Langkah 3 – Mengisi kredensial Tripay
- Masukkan:
- Merchant Code.
- API Key.
- Private Key.
- Callback Secret (jika disediakan oleh Tripay).
- Pastikan kredensial sesuai dengan mode yang dipilih (sandbox atau production).
Langkah 4 – Mengatur masa berlaku pembayaran
- Isi nilai “expired_hours” untuk menentukan berapa jam batas waktu pembayaran setelah tagihan dibuat via Tripay.
Langkah 5 – Menyimpan konfigurasi dan uji koneksi
- Simpan konfigurasi melalui tombol di halaman.
- Gunakan fitur uji koneksi atau sinkronisasi kanal pembayaran untuk memastikan API Key dan credential lain sudah benar.
Langkah 6 – Mengelola kanal pembayaran
- Di bagian kanal pembayaran, gunakan tombol:
- “Muat dari API” untuk mengambil daftar kanal dari Tripay.
- “Simpan” untuk menyimpan pengaturan kanal aktif dan biaya tambahan jika diperlukan.
Setelah konfigurasi berhasil, pelanggan dapat melakukan pembayaran tagihan melalui Tripay sesuai kanal yang diaktifkan oleh admin.
Konfigurasi Payment Gateway Xendit
Payment Gateway01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara garis besar penggunaan halaman Xendit di aplikasi sebagai pusat konfigurasi integrasi.
Langkah 1 – Mengakses halaman Xendit
- Masuk sebagai admin atau superadmin.
- Buka menu “Xendit” pada kategori sistem.
Langkah 2 – Memahami status integrasi
- Halaman menampilkan status integrasi Xendit, misalnya:
- Belum dikonfigurasi.
- Dalam pengembangan.
- Informasi ini memberi gambaran apakah integrasi sudah siap dipakai.
Langkah 3 – Konfigurasi kredensial di sisi server
- Untuk mengaktifkan integrasi Xendit sepenuhnya, admin sistem perlu:
- Mengisi API key dan konfigurasi lain di sisi backend atau pengaturan tersembunyi yang disediakan.
- Menghubungkan callback URL sesuai dokumentasi Xendit.
Langkah 4 – Koordinasi dengan pengembang
- Karena integrasi Xendit dapat melibatkan beberapa jenis channel pembayaran, pastikan pengembang dan admin sistem bekerja sama untuk:
- Mengaktifkan channel yang dibutuhkan.
- Menyusun alur pembuatan dan konfirmasi pembayaran di dalam aplikasi.
Halaman Xendit di aplikasi berfungsi sebagai titik masuk pengaturan dan informasi status, sedangkan detail teknis API mengikuti dokumentasi resmi Xendit.
Menggunakan Audit Login dan Audit Aksi
Keamanan dan Audit01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan cara menggunakan data audit login dan audit aksi di aplikasi untuk memantau aktivitas pengguna.
Audit login
- Sistem mencatat setiap upaya login, termasuk:
- Waktu login.
- User yang mencoba login.
- Status berhasil atau gagal.
- Informasi perangkat dan alamat IP jika tersedia.
Audit aksi
- Selain login, sistem juga dapat mencatat aksi penting, misalnya:
- Pembuatan atau penghapusan data sensitif.
- Perubahan konfigurasi sistem.
Langkah 1 – Mengakses modul audit
- Masuk sebagai superadmin atau admin dengan hak akses audit.
- Buka menu audit login atau audit aksi dari navigasi utama.
Langkah 2 – Membaca dan memfilter data
- Gunakan filter tanggal, user, atau jenis aksi untuk mempersempit data.
- Perhatikan pola aktivitas yang tidak biasa, misalnya banyak login gagal dari IP yang sama.
Langkah 3 – Tindak lanjut temuan audit
- Jika ditemukan aktivitas mencurigakan:
- Pertimbangkan untuk mengganti password user terkait.
- Perketat pengaturan hak akses dan 2FA.
- Dokumentasikan temuan dan tindakan yang diambil.
Dengan memanfaatkan audit login dan audit aksi, admin dapat menjaga keamanan sistem dan memiliki bukti aktivitas yang jelas saat melakukan investigasi.
Mengelola Menu dan Pro Edition Manager
Keamanan dan Audit01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis pengelolaan menu dan fitur Pro Edition di aplikasi.
Pengelolaan menu
- Aplikasi menggunakan konfigurasi menu berbasis kunci (menu_key) untuk menentukan:
- Nama menu.
- URL yang dituju.
- Role yang diizinkan mengakses.
- Konfigurasi ini biasanya disimpan di berkas konfigurasi atau tabel khusus.
Pro Edition Manager
- Beberapa menu atau fitur hanya tersedia untuk perusahaan atau pengguna dengan hak Pro Edition.
- Tabel khusus dapat menyimpan informasi menu mana yang termasuk Pro dan bagaimana statusnya per perusahaan.
Penggunaan praktis
- Saat menambah atau mengubah menu:
- Pastikan menu_key konsisten dengan kode yang digunakan di sistem.
- Tentukan apakah menu termasuk kategori Pro atau reguler.
- Saat mengelola lisensi perusahaan:
- Tandai perusahaan yang berhak menggunakan fitur Pro.
- Pastikan logika di aplikasi memeriksa status ini sebelum menampilkan menu.
Dengan mekanisme ini, aplikasi dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur tertentu tanpa harus mengubah kode dasar untuk setiap perusahaan.
Membaca Changelog dan Informasi Lisensi
Umum01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan cara menggunakan informasi changelog dan lisensi di aplikasi untuk memahami versi dan hak penggunaan sistem.
Changelog
- Changelog berisi daftar perubahan yang dilakukan pada aplikasi, misalnya:
- Penambahan fitur baru.
- Perbaikan bug.
- Perubahan perilaku tertentu.
Cara menggunakan changelog
- Buka halaman atau menu yang menyediakan daftar perubahan versi.
- Perhatikan versi yang saat ini digunakan perusahaan.
- Baca perubahan yang relevan untuk:
- Mengetahui fitur apa saja yang baru.
- Mengetahui jika ada perubahan cara kerja pada modul tertentu.
Informasi lisensi
- Informasi lisensi menjelaskan jenis lisensi yang digunakan perusahaan, misalnya:
- Masa berlaku.
- Hak fitur Pro Edition.
- Admin dapat menggunakan informasi ini untuk:
- Menentukan fitur mana yang seharusnya aktif.
- Merencanakan perpanjangan atau upgrade lisensi.
Dengan membaca changelog dan informasi lisensi, admin dapat menyesuaikan penggunaan aplikasi dan mengedukasi tim tentang perubahan terbaru.
Aturan Login dan Keamanan Akun
Akses Akun01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan aturan teknis login dan keamanan akun yang perlu diikuti oleh pengguna aplikasi.
Aturan login
- Username dan password bersifat pribadi dan tidak boleh dibagikan.
- Sistem dapat membatasi jumlah percobaan login gagal untuk mencegah brute force.
- Jika login gagal berulang kali, user disarankan memeriksa kembali kredensial atau menggunakan fitur lupa password.
Keamanan password
- Gunakan password yang kuat dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol.
- Hindari penggunaan password yang sama dengan layanan lain.
- Ubah password secara berkala, terutama setelah ada indikasi kebocoran.
Perangkat dan sesi
- Logout dari aplikasi setelah selesai digunakan, terutama di perangkat bersama.
- Jika sistem menyediakan informasi perangkat aktif, pengguna dapat memeriksa dan menghapus sesi yang mencurigakan.
Dengan mengikuti aturan ini, risiko pengambilalihan akun oleh pihak tidak berwenang dapat dikurangi.
Aturan Lupa Password dan Reset Password
Akses Akun01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara teknis proses lupa password dan reset password di aplikasi.
Langkah 1 – Memulai proses lupa password
- Di halaman login, pengguna memilih opsi “Lupa password” jika tersedia.
- Sistem dapat meminta:
- Username.
- Email terdaftar.
- Atau nomor WhatsApp yang dikaitkan dengan akun.
Langkah 2 – Verifikasi identitas
- Sistem mengirim tautan reset atau kode verifikasi ke kanal yang terdaftar.
- Pengguna harus memasukkan kode atau membuka tautan tersebut dalam batas waktu yang sudah ditentukan.
Langkah 3 – Membuat password baru
- Setelah verifikasi berhasil, pengguna diminta membuat password baru.
- Password baru harus memenuhi kebijakan minimal, misalnya panjang tertentu dan kombinasi karakter.
Langkah 4 – Keamanan tambahan
- Untuk akun sensitif, admin dapat dipaksa mengganti password pada login pertama setelah reset.
- Sistem dapat mencatat aktivitas reset password di log untuk keperluan audit.
Dengan prosedur lupa password yang terstruktur, keamanan akun tetap terjaga meskipun pengguna sewaktu-waktu lupa password.
Aturan Pendaftaran Akun Baru (Register)
Akses Akun01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan aturan teknis pendaftaran akun baru di aplikasi, baik untuk admin maupun pengguna portal.
Pendaftaran admin di sisi internal
- Biasanya dilakukan oleh superadmin atau admin yang berwenang melalui modul Pengguna.
- Pada saat pendaftaran, data yang dimasukkan meliputi:
- Nama lengkap.
- Username.
- Role atau jabatan.
- Nomor kontak dan email jika tersedia.
Pendaftaran pengguna portal
- Jika aplikasi menyediakan pendaftaran mandiri (self-register), formulir pendaftaran dapat diakses dari halaman portal.
- Data yang diminta biasanya:
- Nama pelanggan.
- Nomor telepon.
- ID pelanggan atau informasi lain untuk validasi.
Validasi dan persetujuan
- Sistem dapat menerapkan validasi, misalnya:
- Mencegah penggunaan username yang sudah dipakai.
- Mengirim OTP ke WhatsApp untuk verifikasi nomor telepon.
- Admin dapat memeriksa dan menyetujui pendaftaran baru sebelum akun dapat digunakan sepenuhnya.
Dengan aturan pendaftaran yang jelas, struktur pengguna dalam aplikasi menjadi lebih tertata dan aman.
Cara Admin Masuk ke Portal Pelanggan
Portal Pelanggan01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan cara teknis bagi admin untuk masuk ke portal pelanggan sebagai salah satu pelanggan, misalnya untuk membantu troubleshooting.
Konsep login sebagai pelanggan
- Fitur ini memungkinkan admin melihat tampilan portal seperti yang dilihat pelanggan.
- Biasanya dilakukan melalui tombol atau aksi khusus di modul pelanggan.
Langkah 1 – Memilih pelanggan di modul Pelanggan
- Masuk sebagai admin dan buka modul Pelanggan.
- Cari pelanggan yang ingin dibantu, lalu buka detailnya.
Langkah 2 – Menggunakan tombol masuk ke portal
- Di halaman detail pelanggan, periksa apakah tersedia tombol untuk masuk ke portal sebagai pelanggan tersebut.
- Jika tersedia, klik tombol tersebut.
- Sistem akan membuat sesi sementara sebagai pelanggan yang dipilih.
Langkah 3 – Melihat portal dari sudut pandang pelanggan
- Setelah berhasil, admin akan diarahkan ke halaman portal dengan hak akses seperti pelanggan tersebut.
- Gunakan tampilan ini untuk:
- Membantu pelanggan memahami letak menu tertentu.
- Memverifikasi masalah tampilan atau akses menu di portal.
Pastikan admin keluar dari sesi portal pelanggan setelah selesai agar tidak terjadi kebingungan sesi atau akses.
Monitoring WhatsApp Gateway dan PPPoE
WhatsApp & Monitoring01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan penggunaan teknis halaman monitoring WhatsApp gateway dan PPPoE di aplikasi.
Monitoring WhatsApp gateway
- Halaman monitoring menampilkan status koneksi sesi WhatsApp yang digunakan untuk:
- Pengiriman OTP.
- Pesan penagihan dan broadcast.
- Notifikasi sistem.
- Admin dapat:
- Melihat apakah sesi WhatsApp sedang tersambung atau terputus.
- Menghubungkan ulang dengan memindai QR jika sesi terputus.
Monitoring PPPoE
- Jika aplikasi terhubung dengan router untuk pemantauan PPPoE:
- Halaman monitoring dapat menampilkan daftar pelanggan yang sedang online.
- Admin dapat melihat informasi seperti username, IP address, dan lama koneksi.
Manfaat monitoring terintegrasi
- Menghubungkan informasi status WhatsApp dan PPPoE membantu admin:
- Memastikan pesan penagihan dikirim ketika pelanggan benar-benar aktif.
- Mengidentifikasi masalah jika OTP tidak terkirim karena gateway terputus.
Dengan memanfaatkan halaman monitoring ini, admin dapat mengawasi dua komponen penting sekaligus: komunikasi pelanggan dan status koneksi PPPoE.
Menggunakan Dashboard Utama untuk Monitoring Harian
Laporan01 Jan 2024
Direkomendasikan
Artikel ini menjelaskan cara menggunakan dashboard utama aplikasi sebagai alat monitoring harian untuk tim operasional dan manajemen.
Bagian utama dashboard
- Kartu ringkasan pelanggan dan tagihan yang menampilkan:
- Jumlah pelanggan aktif.
- Ringkasan pelanggan yang sudah dan belum ditagih.
- Informasi singkat terkait status pembayaran.
- Panel monitoring jaringan (jika fitur realtime Mikrotik diaktifkan) yang menampilkan:
- Grafik trafik interface (Rx/Tx).
- Grafik pemakaian CPU dan memori perangkat.
Mengakses dashboard
- Masuk ke aplikasi sebagai admin atau staf dengan hak akses dashboard.
- Setelah login, dashboard biasanya menjadi halaman pertama yang ditampilkan.
- Jika tidak, buka menu “Dashboard” dari sidebar.
Membaca grafik pembayaran
- Di bagian bawah dashboard terdapat kartu “Grafik Pembayaran”.
- Terdapat pilihan periode yang dapat dipilih, misalnya:
- Bulan ini.
- Minggu ini.
- 30 hari terakhir.
- Tahun ini.
- Pilih periode sesuai kebutuhan untuk melihat tren pembayaran dalam rentang waktu tertentu.
- Gunakan grafik ini untuk:
- Melihat pergerakan pembayaran dari hari ke hari.
- Mengidentifikasi hari-hari dengan pembayaran tinggi atau rendah.
Memanfaatkan panel monitoring jaringan
- Jika integrasi realtime Mikrotik diaktifkan, dashboard dapat menampilkan:
- Grafik trafik interface (Rx dan Tx) dalam satuan Mbps.
- Grafik penggunaan CPU dan memori router.
- Panel ini membantu tim teknis:
- Memantau apakah ada lonjakan trafik yang tidak biasa.
- Mengetahui kondisi sumber daya perangkat ketika terjadi keluhan gangguan.
Kebiasaan penggunaan dashboard untuk harian
- Gunakan dashboard sebagai halaman pembuka setiap awal shift untuk:
- Mengecek apakah jumlah pelanggan aktif dan ringkasan tagihan terlihat wajar.
- Melihat tren pembayaran terkini.
- Memantau kesehatan jaringan jika panel monitoring tersedia.
- Saat terjadi gangguan atau lonjakan komplain, kembali ke dashboard untuk:
- Melihat apakah ada indikasi masalah di grafik trafik atau penggunaan sumber daya.
- Membandingkan situasi hari ini dengan hari sebelumnya.
Dengan memanfaatkan dashboard utama secara rutin, tim dapat mengambil keputusan operasional harian berbasis data tanpa harus membuka banyak menu secara terpisah.
Ringkasan Fitur Pro Edition dan Batasan Akses
Keamanan dan Audit01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan secara ringkas konsep Pro Edition di aplikasi, fitur apa saja yang umumnya terkait, dan bagaimana perilaku aksesnya di menu.
Konsep dasar Pro Edition
- Pro Edition adalah status tambahan yang memberikan hak akses ke fitur tertentu yang dikategorikan sebagai fitur lanjutan.
- Status Pro dibedakan di dua level:
- Level user: apakah user tersebut memiliki hak Pro Edition (misalnya kolom has_pro_edition).
- Level menu: apakah menu tertentu ditandai sebagai menu Pro Edition.
Indikator Pro Edition di sidebar
- Di sidebar aplikasi, beberapa menu dapat ditandai sebagai:
- Menu Pro Edition dengan badge ikon bintang.
- Jika user belum memiliki akses Pro, menu tersebut tetap terlihat, tetapi:
- Ikon gembok dapat muncul di samping judul.
- Saat diklik, sistem akan menampilkan peringatan bahwa fitur memerlukan Pro Edition dan tidak akan membuka halaman.
- Jika user memiliki akses Pro Edition, menu tersebut dapat dibuka seperti menu biasa.
Contoh modul yang dapat dikaitkan dengan Pro Edition
- Pengelolaan multi Mikrotik dan monitoring lanjutan:
- Di artikel “Konsep Multi Mikrotik dan Pro Edition” dijelaskan bahwa beberapa fitur multi Mikrotik hanya tersedia untuk pengguna dengan hak Pro Edition.
- Beberapa halaman monitoring dan analitik lanjutan:
- Misalnya halaman monitoring tertentu yang menggabungkan data jaringan dan notifikasi secara lebih detail.
- Menu konfigurasi dan manajemen Pro Edition itu sendiri:
- Halaman “Pro Edition Manager” atau sejenisnya yang digunakan untuk mengatur menu mana yang termasuk Pro dan user mana yang berhak.
Ringkasan perilaku akses
- Jika menu bukan Pro Edition:
- Akses tetap diatur oleh role (admin, staff, superadmin, dan sebagainya).
- Jika menu adalah Pro Edition:
- Semua role dapat melihat menu di sidebar.
- Hanya user dengan hak Pro Edition (atau superadmin tertentu) yang diperbolehkan membuka halaman tersebut.
- User tanpa hak Pro akan menerima pesan bahwa fitur memerlukan Pro Edition.
Mengelola hak Pro Edition
- Admin atau superadmin dapat menggunakan halaman khusus untuk:
- Menandai menu mana saja yang termasuk Pro Edition.
- Mengatur user mana saja yang memiliki hak Pro Edition.
- Saat mengaktifkan banyak menu Pro Edition sekaligus, sistem dapat memberikan peringatan jika belum ada user yang memiliki hak Pro, agar admin tidak lupa memberikan akses.
Panduan membaca KB terkait Pro Edition
- Untuk memahami Pro Edition secara lebih teknis:
- Baca artikel “Konsep Multi Mikrotik dan Pro Edition” untuk melihat contoh penerapannya di modul jaringan.
- Baca artikel “Mengelola Menu dan Pro Edition Manager” untuk memahami cara kerja pengelolaan menu dan lisensi Pro Edition.
- Jika perusahaan belum menggunakan Pro Edition:
- Artikel ini tetap berguna sebagai gambaran jika di kemudian hari perusahaan mengaktifkan lisensi Pro dan ingin mengetahui modul apa saja yang bisa dimanfaatkan.
Dengan memahami ringkasan ini, admin dapat menjelaskan kepada tim mana saja fitur yang dapat diakses semua user dan mana yang memerlukan Pro Edition, sehingga ekspektasi terhadap fitur aplikasi menjadi lebih jelas.
Troubleshooting Tagihan di Portal Pelanggan
Troubleshooting01 Jan 2024
Artikel ini membantu admin dan tim support menganalisis masalah umum yang berkaitan dengan tampilan tagihan di portal pelanggan, terutama ketika pelanggan mengeluh tagihan tidak muncul atau statusnya tidak sesuai.
Kasus 1 – Pelanggan tidak melihat tagihan apa pun
- Pastikan pelanggan benar-benar login ke akun yang sesuai:
- Minta pelanggan membuka tab profil di portal.
- Cocokkan ID pelanggan dan nama yang tampil dengan data di modul Pelanggan pada aplikasi admin.
- Pastikan pelanggan berada di tab yang tepat:
- Di bagian bawah portal terdapat menu navigasi, salah satunya “Tagihan”.
- Minta pelanggan memastikan menu “Tagihan” sudah dipilih.
- Periksa filter tagihan di portal:
- Di atas daftar tagihan biasanya ada tombol filter seperti “Belum lunas”, “Lunas”, dan “Semua tagihan”.
- Jika filter diatur hanya ke “Belum lunas” sementara semua tagihan sudah dibayar, daftar dapat terlihat kosong.
- Sarankan pelanggan memilih “Semua tagihan” untuk memastikan tidak ada tagihan yang tersembunyi karena filter.
- Verifikasi di sisi admin:
- Buka modul Tagihan di aplikasi admin.
- Filter berdasarkan pelanggan tersebut dan periode yang dikeluhkan.
- Pastikan memang sudah dibuat tagihan untuk pelanggan dan statusnya belum dihapus.
- Jika tidak ada data tagihan sama sekali, berarti masalahnya bukan di portal, tetapi di proses pembuatan tagihan yang belum dilakukan.
Kasus 2 – Tagihan tidak muncul untuk periode tertentu
- Periksa apakah tagihan periode tersebut memang sudah dibuat:
- Di modul Tagihan, cari berdasarkan bulan/tahun dan pelanggan terkait.
- Pastikan kolom periode dan nominal sudah terisi dan status bukan “dibatalkan”.
- Periksa apakah tagihan ditujukan ke pelanggan yang benar:
- Kadang terjadi pembuatan tagihan ke ID pelanggan yang salah.
- Jika pelanggan memiliki lebih dari satu lokasi atau layanan, pastikan Anda melihat pelanggan yang tepat.
- Jika tagihan baru saja dibuat:
- Minta pelanggan memuat ulang halaman portal (refresh browser) atau logout lalu login kembali.
- Portal membaca data langsung dari database, sehingga sesaat setelah tagihan dibuat harusnya langsung terlihat setelah refresh.
Kasus 3 – Nominal di portal berbeda dengan bukti pembayaran/informasi manual
- Portal menampilkan nominal berdasarkan nilai tagihan di aplikasi:
- Jika admin mengubah nominal tagihan setelah tagihan dibuat, portal akan mengikuti nilai terbaru.
- Pastikan perubahan nominal dilakukan secara konsisten dan terdokumentasi di catatan tagihan.
- Untuk pembayaran melalui Tripay:
- Di portal, sebelum diarahkan ke halaman Tripay, pelanggan memilih kanal pembayaran.
- Sistem akan menghitung biaya tambahan (fee) sesuai konfigurasi kanal (misalnya biaya administrasi).
- Di daftar kanal, pelanggan akan melihat informasi seperti:
- “Biaya: Rp …”
- “Total bayar: Rp …”
- Jelaskan kepada pelanggan bahwa “Total bayar” bisa sedikit lebih tinggi dari nominal tagihan karena sudah termasuk biaya kanal pembayaran.
- Jika pelanggan membayar melalui transfer manual:
- Pastikan admin mencatat pembayaran pada tagihan yang benar.
- Jika dicatat ke tagihan atau pelanggan yang salah, status dan riwayat di portal tentu tidak akan sesuai.
Kasus 4 – Status tagihan di portal tidak berubah setelah pembayaran
- Pembayaran manual:
- Pastikan admin sudah mencatat pembayaran pada modul Tagihan dan mengubah status tagihan menjadi “lunas”.
- Setelah status di aplikasi berubah, minta pelanggan untuk:
- Memuat ulang halaman portal.
- Jika perlu, logout lalu login kembali.
- Pembayaran melalui Tripay:
- Alur normal:
- Pelanggan memilih kanal di portal, sistem membuat transaksi ke Tripay.
- Pelanggan membayar sesuai instruksi Tripay.
- Tripay memanggil callback ke aplikasi.
- Aplikasi menandai tagihan terkait sebagai “lunas”.
- Jika pelanggan mengaku sudah membayar tetapi status di portal tetap “belum bayar”:
- Cek di dashboard Tripay apakah transaksi dengan reference/merchant_ref terkait sudah berstatus PAID/SUCCESS.
- Cek di modul Tagihan apakah status tagihan sudah berubah menjadi lunas.
- Jika di Tripay sudah PAID tetapi di aplikasi masih belum lunas:
- Periksa konfigurasi callback URL Tripay dan pastikan dapat diakses dari internet.
- Pastikan tidak ada firewall atau aturan server yang memblokir request dari Tripay.
- Sampaikan ke pelanggan bahwa perubahan status bisa membutuhkan waktu beberapa menit setelah pembayaran, terutama jika koneksi dari Tripay ke server sedang lambat.
Kasus 5 – Pelanggan tidak bisa membuka pilihan kanal pembayaran di portal
- Gejala di sisi pelanggan:
- Tombol “Bayar via Tripay” tidak muncul sama sekali.
- Atau, setelah menekan tombol bayar, muncul pesan seperti “Kanal pembayaran tidak tersedia” atau “Tidak ada kanal Tripay yang aktif”.
- Langkah pengecekan di sisi admin:
- Pastikan konfigurasi Tripay di aplikasi sudah diisi dan diaktifkan.
- Pastikan minimal satu kanal Tripay ditandai sebagai aktif di pengaturan kanal.
- Jika semua kanal dimatikan atau konfigurasi belum disimpan, portal memang tidak bisa menampilkan daftar kanal pembayaran.
- Jika konfigurasi sudah benar tetapi portal tetap menampilkan pesan kesalahan:
- Periksa koneksi server ke internet, karena aplikasi perlu mengambil daftar kanal dari API Tripay.
- Cek kembali kunci API, merchant code, dan mode (sandbox/production) di konfigurasi Tripay.
- Gunakan artikel “Konfigurasi Payment Gateway Tripay” sebagai panduan untuk memverifikasi setiap pengaturan.
Kasus 6 – Tips umum untuk support
- Selalu bandingkan tampilan portal pelanggan dengan data di modul Tagihan:
- Jika di modul Tagihan data sudah benar, portal seharusnya menampilkan hal yang sama setelah refresh.
- Jika ada perbedaan, fokus pada integrasi Tripay atau caching browser.
- Catat ID pelanggan, periode tagihan, dan metode pembayaran setiap kali ada komplain.
- Gunakan artikel ini bersama artikel lain:
- “Cara Membaca Tagihan dan Status Pembayaran”.
- “Konfigurasi Payment Gateway Tripay”.
- “Cara Login ke Portal Pelanggan”.
Dengan pendekatan ini, tim support dapat menjawab keluhan pelanggan secara lebih teknis dan sistematis, sekaligus menelusuri apakah sumber masalah ada pada data tagihan, konfigurasi Tripay, atau hanya pada cara penggunaan portal.
Troubleshooting OTP WhatsApp untuk Login Portal dan Admin
Troubleshooting01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan langkah troubleshooting saat kode OTP WhatsApp untuk login portal pelanggan atau login admin tidak berjalan sesuai harapan, misalnya kode tidak diterima, selalu dianggap salah, atau pengguna terkunci.
Kasus 1 – Muncul pesan “Layanan OTP sementara tidak tersedia”
- Pesan ini biasanya muncul ketika server tidak dapat mengirim OTP karena konfigurasi WhatsApp gateway tidak lengkap.
- Langkah pengecekan di sisi admin:
- Pastikan token WhatsApp di server sudah diisi (misalnya variabel lingkungan WHATSAPP_TOKEN atau sejenisnya).
- Pastikan integrasi WhatsApp gateway sudah tersambung dan status sesi “Tersambung” di halaman monitoring WhatsApp.
- Jika baru saja mengganti token atau melakukan deploy ulang aplikasi, lakukan restart layanan web jika diperlukan agar variabel lingkungan terbaca.
- Selama pesan ini muncul, pengguna memang tidak dapat menerima OTP dan tidak bisa melanjutkan login menggunakan metode OTP.
Kasus 2 – Pesan “Nomor telepon tidak sesuai dengan data pelanggan” saat login portal
- Login portal pelanggan mencocokkan nomor yang dimasukkan dengan nomor WhatsApp yang tersimpan di data pelanggan.
- Sistem akan menormalkan nomor menjadi format angka saja dan mengubah awalan 0 menjadi 62.
- Langkah perbaikan:
- Di modul Pelanggan, periksa kolom nomor WhatsApp/no_wa pelanggan.
- Pastikan nomor ditulis hanya dengan angka, diawali 0 atau 62 (tanpa tanda +, tanpa spasi, tanpa titik).
- Minta pelanggan mengisi nomor di portal dengan format yang konsisten, misalnya:
- 08xxxxxxxxxx atau 62xxxxxxxxxx.
- Setelah nomor di data pelanggan diperbaiki, minta pelanggan mencoba login lagi.
Kasus 3 – OTP tidak masuk ke WhatsApp meskipun aplikasi menampilkan pesan “Kode verifikasi telah dikirim”
- Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi berhasil membuat kode OTP dan memanggil API WhatsApp gateway, tetapi pesan tidak sampai ke perangkat pengguna.
- Langkah pengecekan:
- Pastikan nomor WhatsApp pelanggan aktif dan bisa menerima pesan dari nomor gateway (tidak diblokir).
- Di halaman monitoring WhatsApp, periksa apakah ada error atau antrean pesan yang gagal dikirim.
- Jika menggunakan perangkat khusus sebagai gateway, pastikan perangkat tersebut:
- Terhubung ke internet.
- Aplikasi WhatsApp tidak dalam kondisi logout atau diblokir.
- Jika memungkinkan, kirim pesan uji manual dari gateway ke nomor pelanggan untuk memastikan jalur komunikasi berfungsi.
Kasus 4 – Pesan “Kode verifikasi tidak valid” atau “Kode verifikasi salah atau sudah kedaluwarsa”
- Sistem OTP menggunakan kode 6 digit yang:
- Hanya berlaku sementara (misalnya sekitar 10 menit).
- Hanya bisa digunakan sekali.
- Kemungkinan penyebab:
- Pengguna salah memasukkan salah satu digit (typographical error).
- Pengguna memasukkan kode lama yang sudah kedaluwarsa.
- Kode yang dimasukkan sudah pernah digunakan.
- Langkah penyelesaian:
- Pastikan pengguna memasukkan tepat 6 digit angka, tanpa spasi.
- Jika pengguna tidak yakin, minta untuk:
- Menutup form OTP.
- Meminta kode baru melalui tombol “Kirim Ulang Kode” jika tersedia.
- Ingatkan pengguna agar hanya menggunakan kode terakhir yang diterima dan mengabaikan kode lama.
Kasus 5 – Pengguna terkunci karena terlalu banyak percobaan OTP
- Sistem membatasi jumlah percobaan kode OTP yang salah untuk mencegah brute force.
- Jika terlalu banyak percobaan salah dalam waktu singkat:
- Pengguna dapat melihat pesan seperti “Terlalu banyak percobaan. Coba lagi beberapa menit lagi.”.
- Di sisi server, sesi OTP akan dikunci sementara (contoh: beberapa menit) sebelum percobaan baru diizinkan.
- Langkah penyelesaian:
- Minta pengguna menunggu sesuai pesan yang tampil, lalu mencoba lagi dengan kode baru.
- Jangan meminta pengguna terus-menerus mencoba kode yang sama, karena akan memperpanjang periode penguncian.
- Jika pengguna sangat mendesak untuk masuk, admin dapat menawarkan login dari perangkat lain yang sudah dianggap terpercaya (untuk admin) atau membantu pelanggan melalui kanal lain sementara menunggu kunci berakhir.
Kasus 6 – OTP terlalu sering diminta meski perangkat seharusnya aman
- Sistem dapat menyimpan perangkat terpercaya berdasarkan kombinasi device ID, IP, dan user agent.
- Untuk portal pelanggan:
- Setelah OTP berhasil diverifikasi, aplikasi dapat menambahkan entri ke daftar perangkat terpercaya.
- Di portal, pelanggan dapat melihat daftar “Perangkat Terpercaya” dan menghapus perangkat yang tidak lagi digunakan.
- Jika pengguna mengeluh OTP selalu diminta:
- Periksa apakah mereka sering berganti perangkat, browser, atau melakukan clear cookie.
- Jelaskan bahwa penghapusan cookie atau penggunaan mode incognito akan membuat sistem menganggap perangkat sebagai baru sehingga OTP diminta kembali.
- Minta pengguna login dari perangkat yang sama dan tidak menghapus cookie jika ingin memanfaatkan fitur perangkat terpercaya.
Kasus 7 – Rekomendasi untuk admin ketika terjadi banyak keluhan OTP
- Pantau status WhatsApp gateway secara rutin:
- Pastikan tidak sering terputus.
- Segera lakukan pemindaian ulang QR jika sesi terputus.
- Tinjau log OTP dan pola penggunaan:
- Perhatikan apakah ada banyak OTP yang dikirim ke nomor yang sama dalam waktu singkat.
- Jika ditemukan pola mencurigakan, pertimbangkan memperketat kebijakan percobaan OTP.
- Arahkan tim support untuk menggunakan artikel terkait:
- “Mengaktifkan dan Mengelola 2FA OTP WhatsApp”.
- “Monitoring WhatsApp Gateway dan PPPoE”.
- Artikel portal pelanggan lainnya untuk memahami alur login dari sudut pandang pengguna.
Dengan panduan troubleshooting ini, tim dapat menjelaskan kepada pengguna apa yang terjadi di balik proses OTP, sekaligus memiliki daftar langkah konkret yang dapat dilakukan ketika OTP WhatsApp tidak berjalan normal.
Kontak Support Jika Aplikasi Mengalami Gangguan
Support01 Jan 2024
Artikel ini menjelaskan panduan singkat bagi admin ketika menemukan gangguan atau fungsi aplikasi yang tidak berjalan normal, serta bagaimana menghubungi support pengembang melalui nomor 082223967676.
Kapan perlu menghubungi support pengembang
- Hubungi support jika:
- Aplikasi tidak dapat diakses sama sekali (misalnya selalu error 500 atau tampilan kosong).
- Fungsi utama seperti login admin, pembuatan tagihan, pencatatan pembayaran, atau portal pelanggan tidak berjalan padahal konfigurasi sudah benar.
- Terjadi error yang sama berulang kali di banyak menu, dan tidak ada penjelasan di artikel KB lain.
- Setelah mengikuti panduan troubleshooting di KB, masalah tetap tidak terselesaikan.
- Untuk hal-hal operasional murni (misalnya lupa alur penagihan, cara upgrade paket pelanggan), gunakan terlebih dahulu artikel KB yang sesuai sebelum menghubungi support.
Informasi yang perlu disiapkan sebelum menghubungi 082223967676
- Data identitas perusahaan:
- Nama perusahaan dan, jika ada, kode atau ID perusahaan di aplikasi.
- Nama admin yang menghubungi dan jabatannya.
- Informasi teknis singkat:
- Menu atau halaman apa yang bermasalah (contoh: halaman tagihan, portal pelanggan, Tripay, WhatsApp gateway).
- Waktu kejadian (jam dan tanggal).
- Perubahan terakhir yang dilakukan sebelum gangguan muncul (misalnya update konfigurasi, import data, perubahan paket, atau update server).
- Bukti visual jika memungkinkan:
- Screenshot tampilan error di layar.
- Jika ada pesan error spesifik, catat atau kirimkan teks lengkap pesan tersebut.
Cara menghubungi support 082223967676
- Melalui WhatsApp:
- Simpan nomor 082223967676 di kontak Anda.
- Kirim pesan dengan format:
- Nama perusahaan:
- Nama admin:
- Permasalahan singkat:
- Tanggal dan jam kejadian:
- Lampirkan screenshot atau foto yang relevan.
- Melalui telepon:
- Hubungi 082223967676 pada jam operasional yang disepakati.
- Siapkan informasi yang sama seperti di atas agar penanganan lebih cepat.
Langkah internal sebelum dan sesudah menghubungi support
- Sebelum menghubungi:
- Pastikan sudah mencoba refresh halaman atau login ulang.
- Jika memungkinkan, uji dari browser atau perangkat lain untuk memastikan masalah bukan dari sisi perangkat pengguna.
- Cek artikel KB yang relevan dengan modul yang bermasalah (misalnya artikel penagihan, portal pelanggan, WhatsApp, atau payment gateway).
- Sesudah mendapatkan bantuan:
- Catat ringkasan penjelasan dan solusi di internal perusahaan (misalnya di catatan admin atau dokumentasi internal).
- Jika penyebabnya konfigurasi, pastikan perubahan yang disarankan sudah diimplementasikan di semua lingkungan yang perlu.
Catatan penting
- Nomor 082223967676 ditujukan untuk gangguan aplikasi atau fungsi yang tidak normal, bukan untuk pertanyaan umum penggunaan yang sudah dijelaskan di Knowledge Base.
- Semakin lengkap informasi yang disampaikan ketika menghubungi support, semakin cepat analisis dan solusinya dapat diberikan.